TPN Ganjar-Mahfud Selidiki Dugaan Politisasi Beras Bulog Paslon 02
Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud akan menelusuri dugaan politisasi beras Bulog yang diduga akan dibagikan untuk bansos dengan stiker pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tertempel di depannya.
"Kami membutuhkan beberapa waktu untuk melakukan penelisikan atau investigasi mengenai hal ini," kata Deputi Bidang Hukum TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD Todung Mulya Lubis, dalam konferensi pers di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta Pusat, Kamis (25/1).
Todung mengatakan, bansos merupakan program pemerintah dengan anggaran APBN. Sehingga, bukan berdasarkan salah satu paslon tertentu.
"Jadi apakah sudah dilaporkan ke Bawaslu, kami akan menelisik lebih dalam mengenai pembagian bansos dengan gambar paslon nomor 2 ini dan kami mencadangkan hak kami untuk buat laporan itu ke Bawaslu," katanya.
Sebelumnya, beredar foto stiker Prabowo-Gibran tertempel di beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) milik Perum Bulog. Foto tersebut diunggah Jhon Sitorus melalui akun X @Miduk17.
Dalam unggahan itu, ia menyebut paslon nomor urut 2 tersebut melanggar aturan Pilpres menggunakan beras bulog untuk kepentingan kampanye.
Di sisi lain, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi telah buka suara terkait temuan tersebut. Ia mengatakan, beras SPHP telah tersedia di mana-mana dan siapapun dapat membelinya.
Sejumlah warganet mengunggah sekaligus mencibit foto beras bansos yang ditempel oleh stiker pasangan Prabowo-Gibran. Pengguna akun X @Ar*pras**yo** menuliskan "Emang Boleh...???? Kampanye Pakai beras Bulog? Pantesan pemerintah impor beras sekian juta ton".
Sentimen serupa juga dikatakan oleh pemilik akun X @M**uk**. Dia menulis "...sekarang pakai beras Bulog untuk kampanye juga. Ya kabinet Jokowi sedang mengabdi untuk Prabowo-Gibran."