Jokowi dan AHY Bertemu, Akan Beri Keuntungan Politik bagi Demokrat?
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono pagi ini bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Yogyakarta. Pakar memaknai persamuhan ini sebagai penegasan arah politik Jokowi sekaligus cara Demokrat mendapatkan keuntungan politik.
Dosen Ilmu Politik & International Studies Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam mengatakan pertemuan ini merupakan bentuk pengakuan Jokowi atas peran Partai Demokrat dalam pemenangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
"Jokowi tampaknya ingin memastikan infrastruktur pemenangan dan mesin politik Prabowo-Gibran benar-benar berjalan optimal, jelang 16 hari menuju Pemilu," kata Umam dalam keterangan tertulis, Minggu (28/1).
Umam mengatakan jika Demokrat bisa bekerja optimal, maka partai berlambang mercy tersebut bisa mendapatkan insentif elektoral. Apalagi partai ini tergolong masih kuat di Jawa Timur area Selatan, Jawa Barat, Aceh, Banten, hingga Sumatera Barat.
"Dukungan Demokrat kepada Prabowo-Gibran cukup menentukan, khususnya dalam upaya penguatan target menang satu putaran," kata Umam.
Di sisi lain, AHY juga telah memastikan tak main-main dalam kerja politik untuk memenangkan Prabowo dan Gibran. Ketegasan ini disebut pertaruhan besar bagi Demokrat yang selama 10 tahun absen dari kekuasaan.
"Menang atau kalahnya Prabowo-Gibran akan menjawab asa Partai Demokrat. Akankan mereka bisa kembali masuk ke pemerintahan?" kata Umam.
Oleh sebab itu, Umam mengatakan narasi keberlanjutan dan perbaikan bisa menjadi kekuatan partai tersebut. Sebelumnya, Demokrat menggunakan narasi Perubahan saat mendukung Anies Baswedan.
Narasi ini juga digaungkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat berkampanye di Jember, Jawa Timur. SBY meminta dukungan agar Demokrat bisa kembali ke pemerintahan.
SBY mengatakan partainya bisa memberikan kontribusi lebih banyak jika berada di dalam pemerintahan. Ia juga mengaku selama 10 tahun hanya bisa memberikan saran dan kritik jika ada kebijakan yang kurang berpihak kepada rakyat.
"Jika kembali ke pemerintahan, program dan kebijakan yang baik bisa dilanjutkan," katanya di Jember, Minggu (28/1) dikutip dari Antara.
AHY dan Jokowi pagi ini sama-sama bersepeda di Yogyakarta. Usai bersepeda, Jokowi mengajak AHY ke rumah makan Gudeg Yu Djum di Yogyakarta untuk sarapan bersama.
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan keduanya sempat berbincang selama 45 menit sembari sarapan. Mereka membicarakan hal yang ringan-ringan hingga persoalan kebangsaan dan situasi perpolitikan di Tanah Air.
"Karena persoalan bangsa tidak bisa diselesaikan sendiri, perlu semangat kolaborasi, kerja sama dan sinergi," ujarnya.