Stok Beras di Cipinang Makin Mengempis Gara-gara Kampanye Pemilu

Andi M. Arief
1 Februari 2024, 07:20
beras, cipinang, kampanye, pemilu 2024
ANTARA FOTO/Fauzan/Spt.
Pekerja mengangkat beras saat bongkar muat di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, Rabu (4/10/2023). Menurut Menteri BUMN Erick Thohir stok beras nasional saat ini sebanyak 1,7 ton dan dipastikan aman hingga akhir tahun 2023.
Button AI Summarize

Harga beras medium dan premium masih naik pada sepanjang Januari 2024. Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang Zulkifli Rasyid menyebut, kenaikan harga beras didorong oleh dua faktor, yakni data pemerintah terkait stok nasional dan pembelian oleh partai politik untuk kampanye.

Zulkifli mencatat harga beras premium di pasar Cipinang naik dari Rp 14.200 per kilogram menjadi Rp 14.700 sampai Rp 15.200 per kg bulan ini. Sementara itu, beras medium dilego sekitar Rp 13.000 per kg saat ini. Menurutnya, relatif harga beras saat ini relatif dapat tertahan akibat operasi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan beras oleh Perum Bulog.

"Seandainya operasi pasar Bulog tidak ada, harga beras premium bisa mencapai Rp 20.000 per kg, kalau beras medium bisa mencapai Rp 15.000 per kg. Kondisi ini hampir terjadi," kata Zulkifli kepada Katadata.co.id, Rabu (31/1).

Zulkifli menyampaikan, pasokan beras dari daerah produsen beras saat ini turun signifikan. Pada kondisi normal, jumlah truk yang masuk ke Pasar Induk Beras Cipinang adalah 200-300 truk per hari. Namun, jumlahnya saat ini kurang dari enam truk per hari.

Ia menduga hal tersebut disebabkan oleh minimnya produksi di daerah produsen beras. Badan Pangan Nasional mendata produksi beras pada Januari 2024 diproyeksikan hanya 930 ribu ton atau susut 30,59% secara tahunan.

Gara-gara Kampanye Pemilu

Kondisi stok beras yang menipis diperburuk dengan masa kampanye menjelang Pemilu 2024. Zulkifli mengatakan partai politik mulai menyerap beras dari berbagai sumber untuk menjadi alat peraga kampanye saat ini.

"Sudah pasti volume pembelian oleh partai politik berton-ton. Kalau beli 10 ton saja baru untuk beberapa ribu calon pemilih. Partai politik pasti punya kebutuhan beras yang besar untuk kebutuhan kampanye," ujarnya

Ia juga menilai kenaikan harga beras didorong oleh faktor psikologis pedagang. Ini karena pemerintah kerap menyuarakan data defisit produksi beras sejumlah 1,2 juta ton pada bulan ini.

Meski demikian, Zulkifli mengimbau masyarakat untuk tidak panik lantaran pasokan beras d Jakarta masih aman. Menurutnya, pasokan beras ke Pasar Cipinang masih ditopang oleh Bulog.

Stok bers Bulog pada awal tahun mencapai 1,6 juta ton dengan stok riil sejumlah 1,15 juta ton. Adapun, sebanyak 500.000 ton beras yang diimpor Bulog telah tiba di dalam negeri pada bulan ini.

"Namun kami tetap khawatir menghadapi Pemilu 2024 dan Ramadan 2024. Sebab panen raya yang diproyeksikan mulai April 2024 akan tertunda hingga Juni 2024 karena berbagai hal, seperti hama dan banjir," ujarnya.

Guru Besar Institut Pertanian Bogor Dwi Andreas Santoso mengatakan kenaikan harga beras medium di pasar disebabkan oleh kesalahan komunikasi pemerintah. Ini karena ketersediaan beras di dalam negeri sebenarnya masih aman.  

Kesalahan komunikasi yang dimaksud Dwi adalah proyeksi defisit neraca beras sejumlah 1,2 juta ton pada bulan ini dan 1,6 juta ton pada Februari 2024. Dwi menekankan pasokan beras di dalam negeri justru meningkat dari posisi awal 2023.

Ia mendata, stok beras awal 2024 naik 2,6 juta ton dari posisi awal 2023 sejumlah 4,6 juta ton menjadi 6,71 juta ton. Sementara itu, Bapanas mendata stok beras awal 2024 mencapai 7,4 juta ton atau naik 3,4 juta ton dari stok beras awal 2023.

Dwi menjelaskan, data defisit yang dipaparkan oleh pemerintah tidak salah, namun tidak menggambarkan stok beras nasional. Menurutnya, data defisit tersebut hanya posisi produksi dan konsumsi nasional.

"Sehingga beras sesungguhnya berlimpah, tapi pemerintah butuh justifikasi untuk impor beras serampangan. Stok beras nasional defisit 2,8 juta ton sampai Februari 2024 tidak benar sama sekali," katanya.

Kampanye dengan membagikan sembako secara cuma-cuma, termasuk beras sebenarnya dilarang. Hal ini sudah diperingatkan oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI. 

Meski demikian, para calon yang bertarung dalam Pilpres maupun Pemilu masih boleh menggunakan sembako, termasuk beras untuk berkampanye dalam bentuk bazar. 

Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...