Megawati Sebut Ada Intimidasi dari Lawan Politik: Mereka Takut Kalah!

Ade Rosman
3 Februari 2024, 17:20
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politiknya saat Penutupan Rakernas II PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (23/6/2022). Dalam Rakernas II PDIP tersebut menghasilkan empat rekomendasi eksternal yaitu Ideologi Pan
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/YU
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politiknya saat Penutupan Rakernas II PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (23/6/2022). Dalam Rakernas II PDIP tersebut menghasilkan empat rekomendasi eksternal yaitu Ideologi Pancasila, Sistem Politik dan Pemilu 2024, Pembangunan Desa, Pemenangan Pemilu, dan Agenda Startegis Partai.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyinggung adanya intimidasi kepada pendukung pasangan calon nomor 3 yang oleh aparat. Menurut dia, intimidasi itu digerakkan oleh lawan politiknya.

Hal itu, diungkapkan Megawati saat memberikan sambutan dalam acara Kampanye Akbar konser Salam Metal Ganjar-Mahfud Menang Total, yang dipadati ribuan pendukung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (3/2).

"Kenapa sih kalian dibegitukan (diintimidasi)? Karena mereka takut kalah, dan, iya, mereka pasti kalah oleh kita di dalam satu putaran. Sanggup atau tidak?" Kata Megawati disambut sorak ribuan massa yang memadati GBK.

Megawati menyesalkan adanya tindakan intimidasi terhadap pendukung paslon nomor 03 tersebut. Dia mengecam tindakan aparat kepolisian juga TNI yang melakukan tindakan represif.

"Jadi kalau mulai hari ini, mulai hari ini, ibu ndak mau lagi dengar, memangnya polisi itu siapa toh, yo, hayo, jangan so aksi loh. Eh eh eh eh, Panglima itu siapa, yo?" Kata Megawati.

Ia pun menyebutkan sejumlah kasus yang menjerat pendukung kubunya. Kasus tersebut di antaranya pemeriksaan Jubir TPN Ganjar-Mahfud, Aiman Witjaksono, oleh kepolisian. Selain itu, ada juga dugaan intimidasi meminta penurunan alat peraga kampanye berupa bendera di Gunungkidul.

Mega mengatakan, ia berani bersuara karena dirinya mengetahui mana yang menjadi haknya.

"Kalau ibu enggak takut, karena ibu tahu hak ibu. Enak aja anak orang dipanggil polisi, itu, tahu nggak Pak Aiman tahu enggak Pak Aiman enak aja anak orang dipanggil. Kemarin, di Gunungkidul, baca ndak? Baca ndak?" Kata Megawati.

Acara tersebut dihadiri oleh oleh ribuan pendukung, relawan. Selain itu, kampanye akbar juga dihadiri oleh Ketua Umum partai koalisi pengusung Ganjar-Mahfud, dan sejumlah menteri dari PDIP. 

Reporter: Ade Rosman

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...