Mahfud Bongkar Operasi Tekan Rektor, Diminta Puji Kinerja Jokowi

Ringkasan
- Tidak ada perusahaan yang mengajukan penundaan atau cicilan THR Lebaran 2024 karena kondisi ekonomi yang membaik dan perusahaan telah pulih dari pandemi.
- THR harus dibayarkan secara penuh dan tidak boleh dicicil paling lambat 7 hari sebelum hari raya, sesuai dengan Surat Edaran Kemenaker.
- Perusahaan ojek online dan kurir logistik juga diimbau untuk memberikan THR kepada pekerjanya, yang dapat disesuaikan oleh masing-masing perusahaan.

Calon wakil presiden nomor urut 2 Mahfud MD mengatakan ada beberapa rektor di perguruan tinggi yang didekati pemerintah. Menurut Mahfud, rektor tersebut diminta untuk membuat pernyataan positif soal kinerja Presiden Joko Widodo.
Mahfud mengatakan rektor-rektor itu diminta mengapresiasi kepemimpinan Jokowi dalam menangani Covid-19. Selain itu, mereka juga diminta memberikan pernyataan bahwa Pemilu 2024 berjalan baik. Rektor juga diminta membuat pernyataan bahwa sekelompok orang tak bisa memaksakan kehendak rakyat.
"Ada rektor-rektor yang langsung diminta membuat video template text yang sudah disiapkan," kata Mahfud dalam akun Twitternya, Selasa (6/2).
Meski demikian, Mahfud mengatakan ada rektor yang menolak mengabulkan permintaan tersebut. Oleh sebab itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut berharap demokrasi bisa terus dijaga.
"Mari bangun Indonesia dengan demokrasi yang bermartabat," katanya.
Meski demikian, belum ada respons Istana mengenai tudingan tersebut. Hingga berita ini ditulis, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana belum merespons pesan singkat Katadata.co.id.
Sebelumnya, sivitas akademika mulai menyuarakan kekhawatiran mereka soal situasi politik saat ini. Sejumlah guru besar di kampus-kampus top Tanah Air mulai muncul di depan publik untuk menyampaikan keprihatinannya soal demokrasi di akhir pemerintahan Jokowi.
Terbaru, Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) menyuarakan keprihatinannya atas situasi demokrasi saat ini. ITB menyusul Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), hingga Universitas Padjadjaran yang membacakan deklarasi serupa beberapa hari lalu.
"Kesimpulannya: Betapa terancamnya demokrasi ke depan kalau integritas dipertaruhkan," kata Guru Besar Teknik Kimia ITB Prof. Yazid Bindar dalam pernyataannya di Sabuga, Bandung, Jawa Barat, Senin (5/2) seperti disiarkan dalam Youtube.