Kronologi Polisi Salah Tangkap di Bogor Hingga Kapolres Minta Maaf

Ira Guslina Sufa
13 Februari 2024, 09:05
polisi
ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/nym.
Ketua Harian Kompolnas Irjen Pol (Purn) Benny Josua Mamoto (tengah) didampingi Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro (kanan) saat memberikan keterangan pers usai gelar perkara kasus polisi tertembak polisi di Polres Bogor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/8/2023). Polri, Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Aksi salah tangkap jajaran Kepolisian Resor Bogor ramai diperbincangkan di media sosial. Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro telah meminta maaf kepada masyarakat atas peristiwa salah tangkap yang dilakukan anggotanya terhadap pasangan suami istri di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat tersebut. .

"Saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bogor atas kejadian itu, saya yang bertanggung jawab atas semuanya," kata Rio di Cibinong, Bogor, seperti dikutip dari Antara, Selasa (13/2). 

Menurut Rio, sembilan anggota Reserse Kriminal Polres Bogor yang terlibat aksi salah tangkap sudah dicopot sejak Jumat (9/2). Sanksi diberikan dua hari setelah kejadian salah tangkap.

"Sudah dicopot anggotanya. Anggota reskrim dan semua sudah dibebastugaskan sejak Jumat, 9 Februari," ungkap dia.

Kronologi Salah Tangkap Pasutri di Bogor 

Sebelumnya sepasang suami istri bernama Subur (45) dan Titin (43) menjadi korban salah tangkap di Cileungsi, Kabupaten Bogor, pada Rabu (7/2). Peristiwa yang terekam kamera pengintai atau CCTV itu pun ramai beredar di media sosial.

Dalam video yang beredar di media sosial Instagram menayangkan, mulanya sebuah mobil berwarna putih berhenti di sebuah SPBU, kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor. Kemudian, para penumpang yang berada di mobil putih itu bergegas turun menghampiri pengemudi mobil yang tengah antre untuk isi bensin.

Korban salah tangkap Subur dan Titin itu saat ditangkap oknum polisi hendak berjualan dengan sang istri ke pasar. Subur mengatakan sekelompok polisi yang mengepungnya itu membawa senjata.

Saat mengantre BBM, mobilnya dihampiri oleh sekelompok pria bersenjata. Pasutri yang merupakan penjual keripik ini ditangkap karena dianggap terlibat dalam tindak pidana pencurian dengan pemberatan atau perampokan. 

Keduanya bahkan sempat diikat di dalam mobil penyidik. Namun, setelah diperiksa, penyidik memastikan bahwa pasutri tersebut tidak terlibat kasus tindak pidana perampokan yang sedang dikembangkan. Subur dan istrinya akhirnya dibebaskan karena tidak terbukti terlibat tindak pidana perampokan.

Sementara, Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara menerangkan bahwa tindakan salah tangkap ini merupakan rangkaian proses pengungkapan kasus tindak pidana pencurian dan pemberatan alias perampokan.

Pasalnya, dalam operasi pengungkapan itu, tim Resmob Satreskrim telah berhasil mengungkap tujuh pelaku perampokan. Ada tujuh orang tersangka yang berhasil diidentifikasi. Adapun tujuh orang tersangka tersebut berinisial MM (50), MT (31), SS (46), D (50), K (44), AD (41), dan FF (37).

Teguh menerangkan, dari tujuh tersangka tersebut, empat orang di antaranya sudah tertangkap dengan inisial FF (37), K (44),  D (50) dan MM (50).  Polisi kemudian hendak melakukan pengembangan penyelidikan untuk menangkap tersangka SS di daerah Pasir Angin, Cileungsi pada Rabu (7/2/2024), namun rupanya salah tangkap.

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...