Ganjar Heran Jokowi Perlu Perantara untuk Bertemu Megawati

Ade Rosman
13 Februari 2024, 18:12
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo memberikan keterangan kepada wartawan usai menggelar pertemuan tertutup dengan Walhi di kantor Walhi, Jakarta, Kamis (8/2/2024).
ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/Spt.
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo memberikan keterangan kepada wartawan usai menggelar pertemuan tertutup dengan Walhi di kantor Walhi, Jakarta, Kamis (8/2/2024).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo merespons pernyataan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengenai permintaan Presiden Joko Widodo. Sri Sultan menyatakan Jokowi memintanya mempertemukan dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.

Ganjar mengatakan tak mengetahui problem sebenarnya sehingga pertemuan Jokowi dan Megawati perlu difasilitasi oleh Sri Sultan. Biasanya bila Jokowi jika ingin bertemu dengan Megawati dapat berkomunikasi langsung tanpa perantara.

"Baik juga kalau ketemu, cuma saya belum tahu apa problem sebenarnya, karena biasanya Pak Jokowi dengan Bu Mega bisa komunikasi langsung tidak perlu yang lain," kata Ganjar kepada wartawan di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (13/2).

Di sisi lain, Ganjar menilai positif apa yang dilakukan Sri Sultan untuk memfasilitasi pertemuan tersebut. "Tapi kalau hari ini ada sesuatu ya baik-baik jugalah Pak Sultan sebagai tokoh senior sesepuh membantu saya kira ada baiknya," katanya. 

Pernyataan Sri Sultan bermula dari respons terhadap keterangan pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie. Connie menyebut Jokowi meminta Sri Sultan menjembatani pertemuan dirinya dengan Megawati Soekarno Putri.

Sri Sultan membenarkan keterangan Connie dan mengatakan wacana pertemuan dengan Megawati ini adalah inisiatif Presiden Jokowi. Sri Sultan mengaku tidak akan menolak untuk menjembatani pertemuan tersebut, sesuai dengan apa yang diminta oleh Presiden Jokowi.

“Betul (diminta menjembatani), tapi saya kan nunggu Presiden, kan saya akan menjembatani (tapi) ya terserah Presiden, itu aja. Kami menunggu, kalau memang Presiden memerlukan saya bersedia, kan hanya itu. Kalau nggak (jadi) ya nggak apa-apa,” kata Sri Sultan dikutip dari website pemerintah DIY.

Meskipun tidak keberatan menjembatani pertemuan keduanya, Sri Sultan tetap memilih bersikap pasif. Dia menunggu lebih lanjut inisiatif presiden. “Bukan saya yang ada inisiatif, yang ada inisiatif kan Bapak Presiden sendiri, ya terserah Bapak Presiden, mau perlu ketemu Mbak Mega ya difasilitasi, kalau bisa ketemu sendiri ya syukur."

Sri Sultan mengatakan tidak akan menginisiasi pertemuan, tanpa diskusi lebih lanjut dengan Presiden. "Tapi kalau saya sifatnya pasif. Lah kalau presiden bilang tolong saya diantar misalnya gitu, kalau nggak ada ya berarti enggak,” kata Sri Sultan.

 Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, tak membantah pernyataan Sultan. Ari menyatakan inisiatif bisa datang dari mana saja."Inisiatif pertemuan bisa muncul dari mana saja tapi yang paling penting adalah silaturahmi antar tokoh bangsa pasti akan bermanfaat bagi kepentingan bangsa dan negara," kata Ari kepada wartawan, Selasa (13/2).

Dia menekankan pentingnya Presiden menjalin silaturahmi antar tokoh bangsa. "Presiden selalu terbuka untuk bertemu, bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh bangsa. Apalagi untuk kebaikan dan kemajuan bangsa," kata Ari.

Pernyataan istana ini berbeda saat menanggapi kabar Jokowi yang hendak bertemu Megawati pada 22 Januari lalu. "Narasi yang dikembangkan seolah-olah ada pertemuan, permintaan dari Bapak Presiden untuk bertemu, apalagi dihubungkan dengan pemilu 2024, itu sama sekali tidak benar," kata Ari di Istana Merdeka Jakarta pada Senin (22/1).

Reporter: Ade Rosman
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...