Prabowo Diangkat Jadi Jenderal Kehormatan, Susul SBY hingga Luhut
Presiden Joko Widodo bakal menganugerahkan kenaikan pangkat Jenderal Kehormatan (HOR) bagi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada Rabu (28/12). Ini berarti pangkat Prabowo yang tadinya Letnan Jenderal atau bintang tiga akan naik.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan gelar ini didapatkan Prabowo karena kontribusi di dunia militer.
“Oleh sebab itu, Pak Prabowo diputuskan, diusulkan oleh Mabes TNI kepada presiden untuk diberikan jenderal penuh.” kata Dahnil.
Prabowo bukanlah yang pertama, paling tidak mencatat sudah ada tujuh Jenderal TNI yang mendapat gelar kehormatan. Salah satu di antaranya adalah Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono. Dikutip dari laman Akademi Militer, ini daftarnya:
1. Soesilo Soedarman
Soesilo lulus dari Militer Akademi pada 1948 dan beroleh gelar Jenderal Kehormatan pada 17 Maret 1993, di era Soeharto. Soesilo adalah tokoh militer yang pertama kali memperoleh gelar Jenderal Kehormatan. Sebelumnya, pemberian gelar jenderal kehormatan ini dilakukan secara anumerta, misalnya kepada Gatot Subroto dan Ahmad Yani.
Karirnya moncer di era Soeharto. Ia adalah Duta Besar RI untuk Amerika Serikat (1986–1988), kemudian ditunjuk sebagai Menteri Psriwisata, Pos, dan Telekomunikasi (1988–1993), hingga menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Kemaanan (1993–1998).
2. Susilo Bambang Yudhoyono
Presiden ke-6 Indonesia ini mendapatkan gelar Jenderal Kehormatan pada 15 November 2000, saat Abdurrahman Wahid menjabat presiden. Ia adalah alumni Akademi Militer Nasional yang lulus pada 1973.
Lelaki yang kerap disapa SBY ini berhenti menjadi militer sejak ditunjuk Gus Dur sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada 1999. Ia pensiun dari jabatan militer per 25 September 2000. Kini namanya dikenal sebagai ayah dari Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, Menteri ATR/BPN sekaligus ketua umum Partai Demokrat.
3. Surjadi Soedirdja
Surjadi adalah Gubernur DKI Jakarta pada 1992-1997 yang mendapatkan gelar Jenderal Kehormatan pada 1 November 2000. Sama seperti SBY, Surjadi mendapatkan gelar tersebut saat Indonesia dipimpin Gus Dur.
Surjadi memegang jabatan strategis di bawah kepemimpinan Gus Dur. Dari 1999 hingga 2001, ia menjabat Menteri Dalam Negeri. Di tengah jabatan itu, ia sempat menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan pada 2000 menggantikan Wiranto.
4. Agum Gumelar
Agum beroleh gelar Jenderal Kehormatan pada 1 November 2000, bersama dengan Surjadi Soedirdja. Nama Agum sudah dikenal sejak era pemerintahan Soeharto, sebagai Komandan Jenderal Kopassus (1993–1994).
Di era Gus Dur, karirnya kian meroket. Ia menjabat sebagai Menteri Perhubungan (1999–2001) serta Menteri Pertahanan (2001) menggantikan Mahfud MD. Di kepemimpinan Megawati, ia menjabat Menteri Perhubungan (2001–2004). Sedangkan Presiden Joko Widodo juga mempercayakan Agum Gumelar sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (2018–2019).
5. Luhut Binsar Pandjaitan
Luhut mendapatkan gelar Jenderal Kehormatan bersama dua rekannya, Agum Gumelar dan Surjadi Soedirdja pada 1 November 2000. Sama seperti dua nama yang telah disebutkan, Luhut dianugerahi gelar tersebut oleh Gus Dur.
Di masa kepemimpinan Presiden Wahid, Luhut sempat menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Singapura (1999–2000), kemudian Menteri Perindustrian dan Perdagangan (2000-2001) menggantikan Jusuf Kalla. Sejak Megawati dan SBY naik menjadi presiden, ia tidak tercatat mendapat jabatan publik.
Barulah di era Joko Widodo, ia diangkat sebagai Kepala Staf Kepresidenan pertama, dari 2014 hingga 2015. Setelah itu, ia menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (2015–2016) serta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dari 27 Juli 2016 hingga sekarang.
6. Hari Sabarno
Hari mendapatkan gelar Jenderal Kehormatan di era Presiden Megawati Soekarnoputri, pada 1 Oktober 2004. Jabatan publik yang ia emban pertama kali adalah Wakil Ketua MPR dari Fraksi ABRI/TNI dan Polri (1998–2001). Jabatan ini dilaksanakan di dua era presiden, BJ Habibie dan Gus Dur.
Megawati kemudian mempercayai Hari sebagai Menteri Dalam Negeri dari 2001–2004. Kemudian, ia menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan ad-interim dari Maret–Oktober 2004.
Karirnya redup setelah terbukti melakukan korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran saat menjadi Mendagri. Pengadilan Tipikor menghukum Hadi penjara 2,5 tahun.
7. Abdullah Mahmud Hendropriyono
Guru Besar bidang Intelijen yang dikenal sebagai AM Hendropriyono ini memperoleh gelar Jenderal Kehormatan pada 1 November 2004, era Susilo Bambang Yudhoyono. Selain di bidang militer, ia juga dikenal sebagai Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan pada era Soeharto dan Habibie.
Lelaki yang lulus dari Akademi Militer Nasional pada 1967 ini adalah mertua eks Panglima TNI Andika Perkasa dan pernah menjadi Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia atau PKPI.