Anies dan Mahfud Kompak Sebut Simulasi Makan Siang Gratis Tak Etis
Anies Baswedan dan Mahfud MD menyerang simulasi program makan siang gratis yang dilakukan pemerintah. Mereka mempertanyakan kenapa program Prabowo Subianto ini sudah diuji meski belum ada pemenang resmi Pemilihan Presiden 2024.
Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan mempertanyakan dasar hukum dari simulasi program makan siang gratis yang telah dilakukan. Ia menilai baik bila pemerintah ingin mengakomodasi kebijakan baru, namun masalahnya adalah waktu pengakomodasian kebijakan baru tersebut.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menjelaskan, pemerintah bisa menjajal program presiden terpilih setelah badan penyelenggara pemilu mengumumkan pemenang secara legal.
“Kalau belum ada ketetapan dan sudah dimulai, ada persoalan etika lagi di sini. Sikap terbuka itu baik, itu dibutuhkan. Justru dalam demokrasi itu harus begitu,” kata Anies Baswedan usai makan siang di Jakarta, Jumat (1/3).
Hal serupa menurut Anies sudah pernah terjadi sebelumnya. Ia menyebut sudah ada pihak yang terpilih menjadi calon gubernur, namun gubernur yang sedang bertugas tidak mempunyai ruang untuk bekerja.
Oleh sebab itu, baiknya pemerintah mengakomodasi program kerja pemerintah baru usai ada pernyataan resmi dari badan penyelenggara pemilu. Tidak hanya menunggu pernyataan resmi siapa pemenang, namun juga menunggu proses sengketa Pemilu selesai.
"Harus punya dasar hukum, karena negara bekerja mengikuti aturan hukum, bukan menggunakan selera,” katanya.
Calon Wakil Presiden nomor urut 03 Mahfud MD menilai simulasi makan siang gratis yang dilakukan sebelum pelantikan presiden baru tidak etis. Sama dengan Anies, Mahfud beralasan saat ini belum ada keputusan resmi pemenang Pemilihan Presiden 2024.
“Seharusnya program itu tidak dibicarakan sekarang, menunggu presiden baru dilantik, apakah Anies, Prabowo, dan Ganjar yang memenangkan Pilpres,” kata Mahfud dalam keterangannya, Jumat (1/3).
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) tersebut juga menyinggung pernyataan berbeda yang dilontarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Jokowi sebelumnya pernah membantah bila program makan siang gratis dibahas di sidang kabinet beberapa waktu lalu. Pernyataan itu berbeda dengan yang diucapkan sejumlah menteri.
“Sekarang bicaranya beda-beda, presiden bilang tidak bicarakan itu, sementara menterinya bilang iya. Sekarang mulai tidak terkoordinasi isunya,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan simulasi program makan siang gratis di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Curug, Tangerang, Kamis (29/2) pagi.
Makan siang gratis merupakan salah satu program yang digagas pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Airlangga mengatakan, Tangerang menjadi daerah yang ideal untuk uji coba program tersebut karena memiliki tiga tipologi nasional. Yakni perkotaan, pedesaan, dan pesisir.I
"Ini merupakan yang pertama untuk simulasi-simulasi berikutnya,” kata Airlangga.