PSI Sebut Suara Meningkat Selaras dengan Dukungan dari Daerah
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie mengatakan jumlah suara PSI yang cenderung melonjak pesat selama sepekan terakhir merupakan hal wajar. Ia meminta semua pihak tidak berupaya melakukan penggiringan opini yang bersifat tendensius pada partainya.
Ia mengatakan apabila terdapat penambahan atau pengurangan suara selama proses rekapitulasi adalah hal wajar. "Yang tidak wajar adalah apabila ada pihak-pihak yang mencoba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut," ujar Grace dalam siaran resmi, Sabtu (2/3/2024).
Senada, Ketua DPD PSI Semarang Melly Pangestu mengatakan peningkatan perolehan suara PSI selama proses rekapitulasi selaras dengan tingginya jumlah dukungan dari beberapa daerah. Semarang salah satunya, yang berpotensi mengamankan lima kursi di DPRD setempat untuk PSI.
Mengutip Antara, Melly mengatakan memang untuk 2024 perhitungan belum selesai secara final. "Tapi bisa dipastikan PSI dapat 5 kursi untuk DPRD di 2024," kata dia Sabtu (2/3/2024).
Ia mengatakan keberhasilan itu mencerminkan kerja keras para relawan dan kader PSI dalam melakukan kampanye di wilayah Semarang. Selain itu, ia menilai figur Kaesang Pangarep sebagai anak bungsu Presiden Joko Widodo yang menjabat sebagai Ketua Umum PSI sukses menjadi magnet bagi para pemilih.
Sejumlah pihak menganggap lonjakan suara PSI dalam sepekan terakhir merupakan hal yang janggal. Menurut hasil real count dari 530.776 tempat pemungutan suara (TPS) per Senin (26/2/2023) pukul 06.00, PSI mendapatkan 2.001.493 suara atau 2,68%.
Pada pantauan Katadata terakhir dari situs web pemilu2024.kpu.go.id, perolehan suara PSI melonjak pesat menjadi 2.403.071 suara atau 3,13% pada Sabtu (3/3/2024) pukul 10.00. Adapun jumlah tempat pemungutan suara bertambah dari 530.776 TPS menjadi 541.645 TPS.
Sejumlah partai bersiap mengajukan hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan yang membuat suara PSI melambung. Salah satunya PPP yang menyatakan siap mengajukan hak angket.
Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy mengatakan kenaikan suara PSI bukan hanya tidak wajar, melainkan sudah tak masuk akal. "Kalau ini tidak dikoreksi, PPP akan meminta hal ini menjadi bagian yang termasuk dibongkar seterang-terangnya dalam hak angket di pekan ini!" kata dia dikutip dari Instagramnya, Minggu (3/3/2024).
Desakan untuk mengajukan hak angket juga diserukan oleh sejumlah organisasi sipil yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil. Koalisi ini menyerukan anggota DPR RI untuk segera menggunakan Hak Angket dalam menyikapi berbagai kejanggalan dalam pelaksanaan Pemilu 2024, termasuk dugaan kejanggalan perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia selama sepekan terakhir.
Menurut koalisi yang terdiri dari lebih dari 40 organisasi sipil tersebut, lonjakan suara PSI yang sangat tajam dalam kurun waktu kurang dari sepekan tersebut tidak masuk akal.