Jokowi Ungkap Penyebab Banjir Demak: Hujan hingga Alih Fungsi Lahan

Muhamad Fajar Riyandanu
22 Maret 2024, 12:04
jokowi, banjir, demak
Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo di Lanud Iswahjudi, Malang, Jumat (8/3). Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut bencana banjir yang melanda Kabupaten Demak, Jawa Tengah dipicu oleh sejumlah faktor seperti curah hujan sangat ekstrim, sedimentasi sungai dan alih fungsi lahan. Kondisi tersebut diperparah dengan kondisi tanggul-tanggul jebol yang jebol.

Jokowi menjelskan tingginya curah hujan yang menggugur Demak dan sekitarnya selama beberapa hari belakangan menyentuh 238 milimeter (mm) per hari. Angka itu lebih tinggi dari batas curah hujan ekstrim di 150 mm per hari.

Presiden menyampaikan keterangan tersebut setelah meninjau Korban Banjir di SMK Ganesa Demak pada Jumat (22/3). "Di sini sudah 238 mm, sangat ektrim sekali. Sehingga tanggul yang ada tidak muat, menggerus dan jebol," kata Jokowi sebagaimana disiarkan oleh kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Jokowi mengatakan penanganan banjir difokuskan untuk memperbaiki tanggul-tanggul yang jebol dan penerapan teknologi modifikasi cuaca (TMC). Modifikasi cuaca ini bertujuan untuk mengarahkan sekaligus meningkatkan intensitas curah hujan di wilayah laut.

Strategi ini diharap dapat mengurangi intensitas hujan di wilayah Kabupaten Demak dan sekitarnya. "Jam 01.00 WIB, tanggul yang jebol 16 meter sudah tertutup. Selesai setelah dikerjakan selama 4 hari berturut-turut," ujarnya.

Dia menyatakan aliran banjir yang menggenangi rumah warga saat ini sudah surut pada ketinggian 50 centimeter (cm), dari sebelumnya menyentuh ketinggian 2 meter.

Dampak banjir di Demak
Dampak banjir di Demak (ANTARA FOTO/Aji Styawan/aww.)

Adapun pengeringan genangan air baru bisa dilakukan jika semua tanggul yang rusak selesai diperbaiki. "Tadi saya mendapat laporan sudah 50 cm, tapi ini tetap mengganggu aktivitas warga sehingga nanti akan dilakukan pemompaan," kata Jokowi.

Jokowi menyebut kemunculan bencana banjir dipicu oleh persoalan di sisi hulu, seperti sedimentasi sungai dan penebangan pohon di daerah pangkal aliran air. Ia telah memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memantau kondisi di hulu sungai.

Jokowi juga telah menginstruksikan Kementerian Pertanian untuk memasok beragam bibit tanaman untuk mengganti pepohonan maupun vegetasi yang rusak. "Alih fungsi lahan itu yang emang harus dicegah," ujarnya.

Dalam kunjungan kerja ke Demak hari ini, Jokowi didampingi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, dan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.

Mengutip Antara, musibah banjir itu menyebabkan 24.436 warga Kabupaten Demak masih harus mengungsi karena air setinggi 50 sentimeter masih menggenangi tempat tinggal mereka hingga Kamis (21/3), malam.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan puluhan ribu korban banjir masih mengungsi sembari menempati tenda-tenda darurat. Para korban juga menempati fasilitas umum yang dijadikan posko penampungan sementara. Tenda darurat dan posko itu tersebar di 16 titik lokasi yang masing-masing ada di Kecamatan Karanganyar, Karang Tengah, Gajah, Wonosalam, Sayung, dan Kecamatan Demak.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...