PPP Sambut Niat Kunjungan Prabowo dan Gerindra, Buka Peluang Koalisi?

Tia Dwitiani Komalasari
24 Maret 2024, 09:00
Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono (kanan) didampingi Ketua Majelis Pertimbangan Partai Muhammad Romahurmuziy (kiri) dan Sekjen Arwani Thomafi (tengah) berfoto bersama kader pada pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) VI Partai Persatuan Pembanguna
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.
Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono (kanan) didampingi Ketua Majelis Pertimbangan Partai Muhammad Romahurmuziy (kiri) dan Sekjen Arwani Thomafi (tengah) berfoto bersama kader pada pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) VI Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Jakarta, Jumat (16/6/2023). PPP menggelar rapimnas ke VI yang berlangsung 16-17 Juni 2023 untuk konsolidasi internal para kader menjelang di Pemilu 2024.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membuka pintu bagi kemungkinan kedatangan calon presiden terpilih pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 Prabowo Subianto dan Partai Gerindra ke Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP.

Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi, mengatakan agama Islam mengajarkan bahwa silaturahmi sangat dianjurkan karena membuka pintu rejeki. Dengan demikian, dirinya akan menyambut dan sangat tersanjung jika para kader Gerindra, khususnya Prabowo mau datang ke markas PPP.

"Sampai saat ini posisi kami menunggu, kami tidak membatasi siapa yg mau bersilaturahmi. Siapa pun boleh ke PPP, apalagi Prabowo dan Partai Gerindra," ujar pria yang akrab disapa Awiek tersebut saat ditemui di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Sabtu (23/3) malam.

Sejauh ini, kata Awiek, telah terjadi komunikasi informal antar petinggi partai mengenai pertemuan PPP dengan Gerindra. Tetapi dari pernyataan pihak Gerindra, kata dia, telah terdapat keinginan untuk bersilaturahmi ke PPP.

Niat Koalisi?

Dengan adanya rencana silaturahmi dari Partai Gerindra tersebut, Awiek mengaku belum mau berandai-andai tentang rencana ke depannya. Hal itu terutama terkait dengan posisi PPP yang merupakan salah satu partai pendukung Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Pasalnya, kata dia, PPP masih fokus terhadap gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di MK. Jika putusan MK sudah keluar mengenai sengketa pemilu, dirinya menuturkan PPP baru akan memutuskan rencana selanjutnya.

"Saya kira soal silaturahmi, komunikasi politik, itu baik-baik saja. Itulah indahnya demokrasi di Indonesia," tuturnya.

Awiek menegaskan dalam demokrasi, seluruh pihak boleh bersaing dan berkontestasi, tetapi tidak boleh memiliki dendam. Setelah pemilu selesai, ia menekankan agar seluruh pihak bisa berdamai dan membangun NKRI untuk kemajuan bangsa.

Dengan demikian, sambung dia, silaturahmi politik maupun komunikasi politik antar elemen bangsa merupakan hal yang baik serta merupakan pengajaran demokrasi beradab bagi rakyat Indonesia.

Prabowo Berniat Temui Pimpinan PPP

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan bahwa calon presiden RI terpilih Prabowo Subianto, berencana menemui pimpinan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Dia menyebut bahwa pertemuan dengan partai non-koalisi itu dimaksudkan sebagai bentuk implementasi politik dari Prabowo Subianto yang hendak mengedepankan persatuan dan kesatuan.

"Pak Prabowo enggak mau buang-buang waktu, bahwasanya kita harus gerak cepat merangkul semua elemen bangsa ini. Nanti jadi mulai Oktober (pelantikan presiden) sudah mulai langsung ‘gas pol’," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (22/3).

Tak hanya PPP, dia mengatakan bahwa pihaknya mulai intens menjalin komunikasi pula dengan partai-partai politik lainnya di luar Koalisi Indonesia Maju.

"Sebetulnya sih terus terang, hampir semua partai politik kami ada komunikasi yang sangat baik dan semakin intens saat ini, hampir semua, tapi saya kan enggak mau mendahului, yang jelas komitmen kami, apa pun bentuk, misalnya, kontestasi politik yang sudah dan sedang berlangsung ya kita enggak mau timbul kegaduhan," tuturnya.

Menurut dia, sebagian besar elite politik saat ini juga sudah menerima keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI yang menetapkan pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden RI Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029.

"Saya pikir elite-elite bangsa ini juga sudah mulai realistis semua, bahwa iya sudah selesai tinggal memang ada prosedur yang di MK (Mahkamah Konstitusi)," katanya .

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...