4 Fakta Aksi Arie Febriant, Ludahi Perempuan hingga Diskors Pertamina
Aksi pegawai PT Pertamina (Persero) bernama Arie Febriant yang meludahi pengendara perempuan mendapat respon dari perusahaan. Tindakan Arie itu sebelumnya mendapat sorotan dari warganet di media sosial lantaran dinilai tidak pantas.
Video Arie Febriant meludah ke arah pengendara perempuan dalam perselisihan di pinggir jalan itu pun viral di media sosial. Dalam keterangan video tersebut, lokasi kejadian di Jalan Masjid Darull Fallah, Petukangan Utara, Jakarta Selatan, Jumat (5/4).
Kronologi Pegawai Pertamina Arie Febriant Bikin Macet
Aksi Arie ramai diperbincangkan setelah diunggah dan viral di media sosial. Dari rekaman video yang beredar Arie terlihat cekcok dengan seorang pengendara perempuan.
Arie yang mengendai mobil HRV hitam terlihat berhenti di jalanan tanpa minggir. Ia berhenti di jalur yang tidak boleh mendahului kendaraan seperti terlihat dari garis putih panjang di marka jalan.
Pengemudi perempuan yang berada di belakang mobil Arie protes dan meminta dia minggir. Namun, Arie tidak merespon permintaan itu dan balik marah. Ia bahkan meludah ke arah pengendara perempuan yang terus merekam aksi Arie.
Dalam video itu Arie terlihat berbelanja gorengan sembari tidak menghiraukan macet panjang yang terjadi akibat terhentinya laju kendaraan. Pengendara lain yang berada di belang Arie terpaksa menunggu hingga ia selesai berbelanja.
Harta Kekayaan Arie Febriant Rp 2,2 Miliar
Merujuk dokumen Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disampaikan ke Komisi Pemberantasan Korupsi, Arie merupakan pegawai Sub Holding Refinery & Petrochemical di bawah Kilang Pertamina Internasional. Ia menjabat sebagai asisten manager Crude Oil Domestic Supply.
Merujuk data LHKPN, Arie terakhir melaporkan harta kekayaan pada 23 Maret 2023 untuk periode 2022. Total kekayaan Arie secara keseluruhan berjumlah Rp 2,2 miliar.
Harta Arie terdiri dari tanah dan bangunan di Kota Jakarta Selatan senilai Rp 3 miliar. Ia memiliki Honda HRV tahun 2015 dan Xpander Exceed tahun 2019 dengan total Rp 376 juta.
Harta bergerak yang dimiliki Arie lainnya senilai Rp 92 juta. Selanjutnya ada kas dan setara kas senilai Rp 238 juta. Di sisi lain ia tercatat memiliki utang senilai Rp 1,4 miliar.
Arie Minta Maaf
Usai videonya viral, Arie kemudian menyampaikan permintaan maaf yang diunggah oleh akun instagram bernama pengguna kabarbintaro. Namun aksi minta maafnya itu kembali mendapat sorotan lantaran dinilai warganet disampaikan dengan ekspresi yang datar.
“Saya memarkir kendaraan tidak pada tempatnya yang menyebabkan macet, dan juga saya melakukan perbuatan yang tidak sopan, yaitu meludah pada kendaraan Saudari Mila dan rekan. Saya sekali lagi memohon maaf,” ujar Arie dalam unggahan video tersebut.
Pernyataan maaf Arie juga dinilai warganet tidak menyelesaikan masalah. Mereka meminta Pertamina yang menjadi tempat Arie bekerja mengambil langkah tegas akibat sikap pegawainya yang dinilai bertentangan dengan motto Akhlak yang didengungkan oleh BUMN.
Pertamina Bebastugaskan Arie
PT Pertamina (Persero) melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) pun mengambil langkah atas aksi Arie. KPI pun membebastugaskan Arie dari jabatannya setelah viral akibat meludahi pengendara perempuan dalam perselisihan di pinggir jalan.
“Saat ini yang bersangkutan telah dibebastugaskan dari jabatannya,” ujar Corporate Secretary PT KPI Hermansyah Y Nasroen seperti dikutip dari Antara, Senin (8/4).
Hermansyah menjelaskan, pembebastugasan bertujuan untuk mempercepat proses pemeriksaan dan menentukan konsekuensi yang tepat, sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Ia menambahkan bahwa persoalan aksi Arie Febriant sedang ditindaklanjuti secara internal.
"Kami menyesali kejadian yang telah membuat ketidaknyamanan banyak pihak," ucap Hermansyah.
Ia mengatakan bahwa Pertamina senantiasa mengedepankan perilaku yang beretika, serta tidak mentolerir tindakan yang tidak sesuai hukum dan etika. Atas alasan itu ia pun meminta maaf mewakili perusahaan atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.
Dalam kesempatan tersebut, Hermansyah juga menegaskan bahwa pekerja Kilang Pertamina Internasional diwajibkan untuk menjaga perilaku sesuai dengan tata nilai AKHLAK yang merupakan akronim dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Setiap pegawai juga diminta menjaga kesopanan dan etika saat berperilaku.