Menkes: Varian Covid Singapura Pasti Masuk Indonesia, Tidak Mematikan
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan varian Covid Singapura pasti akan masuk ke Indonesia. Hal ini mengingat Singapura adalah negara tetangga dan trafik antarnegara cukup tinggi. Kendati demikian, ia memastikan efeknya tidak akan sebesar Covid-19 varian lainnya.
“Saya rasa sih, pasti akan masuk ke Indonesia. Kalau enggak salah, variannya yang KP ya? Cuma hasil yang sudah saya review, kecepatan penularan dan tingkat fatality-nya itu relatif rendah,” kata Budi pada wartawan usai rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Jakarta, Selasa (21/5).
Singapura sendiri memperkirakan jumlah infeksi Covid-19 pada 5–11 Mei naik menjadi 25.900 kasus, atau naik 90% dari angka minggu lalu yakni 13.700 kasus. Hal serupa, menurut Budi, tidak akan terjadi di Indonesia karena kepadatan penduduknya tidak setinggi Singapura.
“Mungkin kalau di sana, bisa terjadi. Singapore kan lebih dense, ya lebih lebih padat penduduknya jaraknya lebih dekat. Indonesia kan lebih luas,” katanya.
Eks Direktur Utama Bank Mandiri ini mengaku sudah menginstruksikan lembaganya melakukan pengawasan alias surveillance. Begitu juga dengan genome sequencing alias metode mengurutkan genom di virus juga sudah banyak dikumpulkan. Maka, pihaknya akan meninjau laporan seminggu sekali.
Oleh sebab itu, Budi mengimbau masyarakat Indonesia untuk tidak panik. Terlebih mayoritas masyarakat Indonesia sudah menerima vaksin lengkap.
“Enggak perlu terlalu panik. Yang penting itu tadi, kalau ada demam-demam, batuk-batuk ya langsung tes aja. Tes bisa rapid test, bisa PCR, kan sekarang sudah banyak. Kalau positif, ya istirahat,” ujarnya.
Singapura sendiri memasuki gelombang penularan Covid-19 dalam waktu dua minggu terakhir. Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung mengatakan telah terjadi peningkatan kasus infeksi Covid-19 sejak awal bulan Mei.
Dia mengatakan puncak gelombang baru itu akan mencapai puncak dalam dua hingga empat minggu ke depan atau antara pertengahan dan akhir Juni 2024.
“Kami berada di awal gelombang di mana kasus terus meningkat,” kata Ong, dilansir dari The Straits Times pada Sabtu (18/5).
Kementerian Kesehatan Singapura mencatat kasus Covid-19 hingga 11 Mei naik menjadi 25.900 kasus, dibandingkan dengan 13.700 kasus pada minggu sebelumnya. Rata-rata harian rawat inap Covid-19 meningkat menjadi sekitar 250 dari 181 pasien pada minggu sebelumnya.