Kalbe Farma Mulai Buyback Saham Rp1 Triliun, Seperti Apa Target Usaha?
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) memulai aksi korporasi pembelian kembali saham atau buyback dengan nilai maksimal Rp 1 triliun. Buyback dilakukan dengan harga maksimal Rp 1.600 per lembar.
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Irawati Setiady mengatakan dengan dilaksanakannya pembelian kembali saham, perseroan berkomitmen untuk memberikan dukungan terhadap harga saham Kalbe dalam kondisi pasar modal yang masih diliputi ketidakpastian. Adapun pada perdagangan Rabu (29/5) harga saham KLBF ditutup pada Rp 1.515.
"Selain itu buyback mencerminkan keyakinan manajemen terhadap fundamental Kalbe yang kuat," kata Irawati dalam keterangan resmi yang dikutip Kamis (30/5).
Sebelumnya rencana pembelian kembali saham ini telah mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 16 Mei 2024 lalu. Irawati mengatakan perseroan tetap optimistis untuk terus bertumbuh di tengah kondisi pasar yang masih cukup menantang.
Keyakinan manajemen akan pertumbuhan dipicu dengan fundamental yang kuat. Selain itu perusahaan juga memanfaatkan peluang reformasi sektor kesehatan melalui berbagai inisiatif bisnis.
"Perseroan mempertahankan target tahun 2024 dengan pertumbuhan penjualan pada kisaran 6% sampai 7%, pertumbuhan laba bersih pada kisaran 13% sampai 15%, serta belanja modal maksimal Rp1 triliun," ujar Ira. .
Perseroan akan menggunakan pendanaan internal untuk melakukan buyback. Hingga 31 Maret 2024, Kalbe memiliki posisi net cash sejumlah Rp 3,4 triliun dan pertumbuhan laba bersih dua-digit sebesar 11,9% secara tahunan atau year on year (yoy).
Perseroan juga konsisten untuk membayarkan dividen untuk memberikan nilai yang optimal bagi pemegang saham. Pada 14 Juni 2024 mendatang, manajemen Kalbe juga akan membayarkan dividen kas sebesar Rp 1,4 triliun kepada pemegang saham yang berhak, dengan rasio pembayaran dividen sebesar 52% terhadap laba bersih 2023.