Jokowi Blusukan ke Posyandu di Bogor, Minta Benahi Kualitas Sanitasi

Muhamad Fajar Riyandanu
11 Juni 2024, 14:14
jokowi, stunting. posyandu
ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/foc.
Presiden Joko Widodo (kanan) meninjau kegiatan pencegahan stunting di Posyandu Wijaya Kusuma, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/6/2024).
Button AI Summarize

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau kegiatan Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Posyandu Wijaya Kusuma Bogor, Jawa Barat dan Posyandu Taman Sawo Jakarta Selatan pada Selasa (11/6).

Kegiatan tersebut dalam rangka Bulan Penimbangan Balita yang dilaksanakan serentak di 338 ribu Posyandu seluruh Indonesia.

Jokowi menganggap penurunan angka stunting bukan hanya urusan makanan semata. Dia menyebut upaya penurunan angka stunting juga harus memperhatikan tambahan gizi dan perbaikan sanitasi, utamanya di lingkungan perkampungan.

"Masalah air di lingkungan RT juga sangat berpengaruh sekali terhadap stunting, jadi memang harus kerja bersama, terintegrasi dan terkonsolidasi," kata Jokowi dalam keterangan pers yang disiarkan oleh kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Pemerintah lewat program-program pengentasan kemiskinan dan capaian untuk Sustainable Development Goals (SDGs) sebenarnya menargetkan perbaikan sanitasi dan akses air bersih di seluruh Indonesia.

Pada 2030, pemerintah ingin akses air minum dan sanitasi mencapai 100% untuk menekan stunting. Berdasarkan riset Kementerian Kesehatan, 60% kasus stunting disebabkan karena sanitasi yang buruk dan tidak tersedianya air bersih yang layak.

Adapun Indonesia menargetkan penurunan pravelensi stunting di angka 14% pada 2024. Jokowi mengakui target ini sangat ambisius karena angka stunting saat ini masih berada di level 21%.

Kendati demikian, Jokowi mengapresiasi petugas Posyandu seluruh Indonesia yang dapat menurunkan angka stunting yang mencapai 37% pada 2014 lalu.

"Kita memiliki target yang sangat ambisius dari 37 melompat ke 14. Ini ambisius sekali, tapi memang kita harus bekerja keras untuk mencapai target," katanya.

Menurut Peraturan Presiden Nomor 123 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Dana Alokasi Khusus Fisik Tahun Anggaran 2021, bidang air minum dan sanitasi masuk dalam tematik penurunan kematian ibu dan stunting serta tematik penanggulangan kemiskinan.

Arah kebijakan bidang air minum mencakup perwujudan pembangunan akses air minum perpipaan 10 juta sambungan rumah (SR) dan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) bukan jaringan perpipaan komunal.

Sedangkan untuk arah kebijakan sanitasi menargetkan peningkatan penyediaan infrastruktur pelayanan dasar air limbah dan persampahan skala pemukiman untuk mendukung akses sanitasi layak dan pengurangan sampah perkotaan.

Jokowi juga telah menyalurkan alokasi anggaran Rp 892 miliar untuk bantuan program penurunan angka stunting sepanjang 2024. Total pendanaan tersebut menyasar kepada 1,44 juta keluarga rawan stunting. Langkah tersebut dipercaya mampu menggapai target penurunan angka stunting 14% pada 2024.

Kunjungan Jokowi ke dua Posyandu di Bogor dan Jakarta kali ini didampingi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...