Jokowi Minta Kementan Alihkan Anggaran Rp 7 T untuk Hadapi El Nino

Muhamad Fajar Riyandanu
11 Juni 2024, 15:54
jokowi, kementan, anggaran
Youtube/Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo saat groundbreaking Sekolah Islam Al-Azhar di IKN, Kalimantan Timur, Selasa (4/6).Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengalihkan anggaran Rp 7 triliun untuk mengatasi kekurangan pangan. Anggaran yang dialihkan akan berasal dari perjalanan dinas, seminar dan pembangunan.

Keputusan itu bertujuan untuk mengerek produksi pangan domestik yang dirasa tak optimal akibat siklus cuaca kering El Nino sejak Maret lalu. Dana Rp 7 triliun akan diarahkan untuk pengadaan pompa, alat mesin pertanian serta benih padi dan jagung untuk petani.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan kebijakan refocusing anggaran itu juga bertujuan untuk mengantisipasi dampak puncak musim kemarau yang diperkirakan berlangsung pada Agustus sampai dengan Oktober mendatang.

"Tiga bulan itu sangat kritis, karena juga masih ada El Nino," kata Amran di Istana Merdeka Jakarta pada Selasa (11/6).

Jokowi memerintahkan Amran untuk menggencarkan sebaran pompa di 25 ribu titik lahan persawahan untuk memitigasi risiko kekeringan. Adapun proyek pompanisasi akan difokuskan pada daerah sentra produksi pangan seperti Jawa Timur, Jawa Barat, Lampung, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

Menurut Amran, pompa-pompa tersebut akan disebar ke sejumlah sumber air yang mengalir sepanjang musim, di antaranya Sungai Bengawan Solo, Sungai Cimanuk hingga Sungai Brantas. "Jadi presiden perintahkan segera selesaikan sebelum Agustus," ujar Amran.

Penggunaan pompa dianggap lebih efektif untuk meningkatkan produksi pangan domestik daripada pengadaan cetak sawah. Amran bilang, program konversi lahan menjadi sawah memerlukan waktu hingga 3 tahun.

Di sisi lain, upaya impor pangan cenderung menantang seiring kebijakan para negara eksportir yang mengurangi penjualan pangan. "Sementara kita butuh pangan sekarang, dan juga negara lain juga kekurangan pangan," kata Amran.

Langkah ini juga menjadi bahasan rapat terbatas antara Jokowi dengan para menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka Jakarta pada 19 Maret lalu. Rapat tersebut menyepakati strategi menggenjot pemompaan air di lahan seluas 1 juta hektar. Ini terdiri dari 500.000 hektar lahan di Pulau Jawa dan 500.000 hektare di luar Pulau Jawa. 

Guna merealisasikan hal tersebut, pemerintah telah menyetujui anggaran biaya tambahan senilai Rp 5,8 triliun. Pemerintah juga menyiapkan benih bibit unggul gratis kepada petani untuk komoditas pangan padi dan jagung masing-masing untuk kebutuhan 2 juta hektare.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...