Jokowi Bantah Sodorkan Kaesang di Pilkada: Saya Bukan Ketua Parpol

Ringkasan
- Konsep collaborative farming untuk mengurangi biaya program makan siang gratis dan susu gratis dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari pemerintah hingga desa.
- Perkiraan penghematan 40-50% dengan collaborative farming, membutuhkan alokasi APBN Rp 50-60 triliun dari total Rp 100-120 triliun untuk tahun pertama.
- Desa diandalkan sebagai basis produksi bahan pangan, dengan badan usaha desa, UMKM, dan koperasi yang membentuk rantai pasok khusus.

Presiden Joko Widodo mengatakan dirinya tak pernah menyodorkan putra bungsunya, Kaesang Pangarep untuk ikut pemilihan kepala daerah. Jokowi mengatakan wacana pencalonan Kaesang merupakan urusan partai politik.
"Saya tidak pernah menyodorkan kepada siapapun, kepada partai tidak pernah. Tanyakan ke partai," katanya di Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7).
Jokowi juga mengatakan dirinya tak berwenang mengatur partai politik. Oleh sebab itu, wacana pencalonan Kaesang bukan merupakan kewenangannya.
"Saya bukan ketua partai, saya bukan pemilik partai. Jadi jangan ditanyakan kepada saya," katanya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al Habsyi mengatakan Jokowi cawe-cawe dalam pilkada dengan menawarkan Kaesang ke parpol untuk maju Pilkada Jakarta.
Tudingan ini dijawab Kaesang yang merupakan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Ia mengatakan pihak yang berhak memutuskan langkah politiknya di Jakarta adalah dirinya sendiri.
"Jangan bawa-bawa Presiden lah, yang ketua umum kan saya," kata Kaesang pada Kamis (27/6) dikutip dari Antara.
Kaesang berharap pihak yang menyebarkan isu tersebut tak mencederai Pilkada 2024 dengan berita hoaks. Ia juga tak mempermasalahkan pernyataan Aboe yang hendak menutup pintu koalisi dengan PSI.
"PSI lumayan ada delapan kursi di Jakarta. Banyak juga partai yang menyodorkan jagoannya agar didukung PSI," katanya.