Golkar Tawarkan Jusuf Hamka Dampingi Kaesang di Pilgub Jakarta

Muhamad Fajar Riyandanu
11 Juli 2024, 20:11
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menyambut kedatangan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep bersama pengurus PSI di kantor DPP Golkar, Kamis (11/7)
Katadata / Muhammad Fajar Riyandanu
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menyambut kedatangan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep bersama pengurus PSI di kantor DPP Golkar, Kamis (11/7)
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

 Partai Golkar menyodorkan sosok Jusuf Hamka alias Babah Alun sebagai calon Wakil Gubernur Jakarta untuk mendampingi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta tahun ini. Tawaran tersebut akan terwujud jika Kaesang bersedia maju di Jakarta.

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan figur Jusuf Hamka punya beragam keahlian untuk menjadi sosok pimpinan Jakarta. Pemberian tugas kepada Babah Alun untuk menjadi calon wakil gubernur DKI Jakarta mendampingi Kaesang didasari pada kebutuhan kebijakan alternatif untuk Jakarta.

Menurut Airlangga, calon pemimpin Jakarta harus memiliki keahlian dan visi untuk mengatasi kemacetan. Masalah kemacetan dinilai Airlangga sudah menjadi persoalan harian di Jakarta. 

"Seandainya Mas Kaesang memilih Jakarta, saya siapkan kader Partai Golkar yang sudah malang melintang di infrastruktur, yaitu Babah Alun," kata Airlangga di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat pada Kamis (11/7).

Airlangga menjelaskan, problem kemacetan di Jakarta selama ini berangkat dari ketersediaan infrastruktur yang terbatas. Laju pembangunan infrastruktur masih belum bisa mengejar peningkatan jumlah kendaraan.

Menurut Airlangga, Golkar melihat tantangan Jakarta besar. Jakarta menjadi salah satu kota dengan penduduk 10 juta, mengalahkan Bangkok.

"Sehingga untuk mengatasi kemacetan, tantangan utama Jakarta adalah infrastruktur," ujar Airlangga. 

Di sisi lain, Golkar mengaku belum menyodorkan proposal duet Kaesang-Jusuf Hamka untuk Pilgub Jakarta ke Koalisi Indonesia Maju (KIM). KIM merupakan aliansi partai politik yang mengusung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.

KIM beranggotakan Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN). Koalisi tersebut juga berisi sejumlah partai non parlemen seperti Partai Bulan Bintang, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Gelora, Partai Rakyat Adil Makmur (Prima).

Partai Politik anggota KIM berniat untuk meneruskan aliansi kerja sama ke dalam ajang pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024. "Kami memang tidak buru-buru dan juga harus bicara dengan KIM," kata Airlangga.

Di sisi lain, Jusuf Hamka mengaku terkejut atas keputusan yang diambil oleh Golkar. Dia mengaku baru mendapat perintah untuk mendampingi Kaesang di Pilgub Jakarta baru-baru ini.

"Saya di Jakarta untuk wakil gubernurnya. Saya juga baru tahu ini," kata pengusaha jalan tol tersebut.

Airlangga Hartarto menyambut kedatangan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep di kantor DPP Golkar, Kamis (11/7)
Airlangga Hartarto menyambut kedatangan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep di kantor DPP Golkar, Kamis (11/7) (Katadata / Muhammad Fajar Riyandanu)

Kaesang Belum Tegaskan Sikap di Pilkada Jakarta

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep mengatakan usulan Golkar untuk menduetkan dirinya dengan Jusuf Hamka masih terus dimatangkan sembari melihat tren survei. Dia mengatakan figur Anies Baswedan masih menjadi sosok yang punya elektabilitas tinggi dalam Pilgub Jakarta 2024.

"Untuk DKI masih ada waktu 49 hari lagi jelang pendaftaran, politik masih sangat dinamis khususnya di Jakarta. Tunggu saja sampai akhir pendaftaran di 29 Agustus," kata Kaesang.

Sikap Kaesang yang masih belum menentukan sikap atas tawaran Golkar tersebut berangkat dari hasil survei sementara Pemilihan Kepala Daerah di Jawa Tengah. Kaesang memiliki daya tarik politik tinggi di lokasi tersebut.

"Elektabilitas saya tinggi, memang bagus pasti elektabilitas saya," ujar Kaesang.

Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu juga mengucapkan terima kasih kepada Partai Politik yang telah memberikan dukungan kepada dirinya untuk maju di Pilgub Jawa Tengah bersama Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal (Irjen) Ahmad Luthfi.

Gerindra sebelumnya membuka opsi untuk memasangkan Kaesang dan Ahmad Lutfi di Pilgub Jawa Tengah. "Terima kasih kepada Gerindra karena sudah membuka jalan saya berpasangan dengan Pak Ahmad Luthfi. Tapi sekali lagi, ini masih 49 hari lagi. Tunggu saja," kata Kaesang.

Elektabilitas Kaesang Tinggi di Jawa Tengah

Survei terbaru yang dirilis Indikator Politik Indonesia menunjukkan Kaesang sebagai salah satu kandidat potensial untuk menjadi calon gubernur Jawa Tengah pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun ini.

Survei dilakukan pada 10-17 Juni 2024 secara tatap muka dengan melibatkan 800 responden. Pada simulasi semi terbuka, Indikator menyodorkan 20 nama kepada responden. Dari pilihan responden, Kaesang Pangarep berada di urutan pertama dengan 17,7% suara diikuti Ahmad Luthfi dengan 15,6% suara.  

Selanjutnya ada Taj Yasin dengan 12,8 % suara. Nama lain mendapat suara di Bawah 7 % yaitu Bambang Wuryanto atau dikenal Bambang Pacul, Dico Ganinduto, Raffi Ahmad, dan Achmad Husein. 

Survei Indikator menjelaskan Kaesang Pangarep dipilih paling banyak karena alasan berasal dari keluarga tokoh politik. Sementara Irjen. Pol. Ahmad Luthfi dipilih paling banyak karena dinilai tegas atau berwibawa. Adapun Taj Yasin Maimoen dipilih paling banyak karena alasan tokoh agama.

Dalam simulasi berpasangan, Ahmad Luthfi dan Kaesang unggul 41,1% melawan Bambang Wuryanto - M Yusuf Chudori dengan 13,7% dan Taj Yasin - Dico Gunandito 28,8%. Dalam survei berpasangan elektabilitas Ahmad Luthfi paling tinggi saat berduet dengan Kaesang dibanding calon lain. 

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan keunggulan sementara Kaesang disokong oleh faktor popularitas.  “Terjadi ketimpangan popularitas antara Kaesang dibanding nama-nama bakal calon yang lain," kata Burhanuddin dalam paparan survei pada Ahad (7/7).

Menurut Burhanuddin, popularitas Kaesang tak bisa dipisahkan dari figur ayahnya yang sangat populer di Jawa Tengah. Sebanyak 85% warga Jateng puas dengan kinerja Presiden Jokowi. Meski demikian, menurut Burhanuddin keunggulan sementara Kaesang tidaklah aman. Ia menilai banyak yang menyatakan memilih Kaesang karena faktor ayahnya semata juga.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...