Trump akan Ubah Pidato Kampanye Usai Ditembak, Ajak Warga AS Bersatu
Donald Trump akan mengubah narasi kampanyenya usai menjadi sasaran percobaan pembunuhan. Ia akan berpidato soal persatuan Amerika Serikat saat pencalonan presiden dari Partai Republik akhir pekan ini.
"Ini kesempatan menyatukan seluruh negara, bahkan dunia. Pidatonya akan sangat berbeda, jauh berbeda dibandingkan dua hari lalu," kata Trump dikutip dari Reuters, Senin (15/7).
Sebelumnya, Trump memang kerap menyerang rivalnya yakni Joe Biden dengan tajam saat berkampanye. Belakangan, ia menjanjikan isi pidato yang berbeda.
Meski demikian, Trump tak tahu apakah cara tersebut akan berhasil menyatukan masyarakat AS. "Saya tidak tahu apakah mungkin, masyarakat sangat terpecah," katanya.
Tokoh berusia 78 tahun itu ditembak saat menggelar kampanye besar di Butler, Pennsylvania. Satu tembakan mengenai telinga kanan atas dan menyebabkan wajahnya berlumuran darah.
Tim kampanye Trump mengatakan Presiden AS ke-45 AS itu dalam kondisi baik. Trump sendiri bersyukur bisa lolos dari maut, sedangkan penembaknya, Thomas Matthew Crooks ditembak mati petugas.
"Saya jarang berpaling dari kerumunan. Seandainya tidak melakukan itu, kita tak akan bicara hari ini," katanya.
Baik Trump, maupun Joe Biden telah bersuara pentingnya persatuan usai kejadian tersebut. Biden juga telah menyiarkan pidato dari Ruang Oval, Gedung Putih pada Minggu (14/7).
"Tidak ada tempat di Amerika Serikat untuk kekerasan semacam ini. Titik. Tidak ada pengecualian," kata Biden.
Biden juga telah menghubungi Trump untuk menanyakan kondisinya. Begitu pula istri Biden, Jill, juga telah berbicara dengan istri Trump yakni Melania.