Kualitas Udara Jakarta dan Medan Masuk 5 Besar Terburuk di Dunia
Kualitas udara Jakarta dan Medan masuk kategori tidak sehat pada Kamis pagi (18/7). Jakarta menduduki posisi ke-3 dan Medan menempati posisi ke-5 sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Berdasarkan situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 09.24 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 158. Sementara kualitas udara di Medan berada di angka 153 poin atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2,5 dan nilai konsentrasi 38,5 mikrogram per meter kubik.
Kategori tidak sehat yakni kualitas udaranya tidak sehat karena dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif. Situasi ini bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 100 lebih.
Adapun kategori sedang, yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif. Pada situasi ini nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.
Kategori baik, yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan. Situasi udara juga tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.
Lalu, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. Terakhir, berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.
Selain Jakarta dan Medan, terdapat satu kota di Indonesia yang masuk dalam 30 besar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Kota tersebut adalah Batam yang menempati posisi 25 dengan AQI sebesar 70
Kota dengan kualitas udara terburuk urutan pertama yaitu Kampala (Uganda) di angka 166, urutan kedua Dubai (Uni Emirates Arab) di angka 160, dan posisi ke empat yaitu, Cairo City (Mesir) di angka 153.
