Jokowi Tambah Jadwal Perjalanan Kereta Cepat Whoosh dan LRT, Ini Rinciannya

Muhamad Fajar Riyandanu
24 Juli 2024, 13:47
LRT
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/rwa.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung parkir usai peresmiannya di Stasiun Padalarang, Jawa Barat, Senin (2/10/2023).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC), dan PT Kereta Api Indonesia  menambah jadwal perjalanan kereta cepat Whoosh. Mulai hari ini total perjalanan menjadi 62 keberangkatan per hari dari sebelumnya 48 keberangkatan per hari.

Selain itu, Jokowi juga menginstruksikan untuk menaikkan frekuensi keberangkatan regular kereta light rail transit (LRT). Jumlah perjalanan naik jadi 27 per hari dari jumlah eksisting 20 keberangkatan. Instruksi itu disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Merdeka Jakarta pada Rabu (24/7).

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (Tiko) mengatakan instruksi menaikkan jadwal keberangkatan kereta cepat Whoosh Jakarta - Bandung dan kereta LRT didasarkan pada jumlah penumpang harian. Tiko menyebut kuantitas penumpang harian kereta cepat Whoosh saat ini mencapai rata-rata 24 ribu penumpang. 

Sementara jumlah pengguna LRT menembus 60 ribu penumpang setiap hari. "Kita akan tambah terus jumlah kereta yang beroperasi sehingga frekuensi bisa bertambah. Harapannya penumpang juga semakin banyak," kata Tiko saat ditemui sesuai rapat.

Tiko juga mengakui bahwa jumlah pengguna harian kereta cepat Whoosh saat ini belum memenuhi target awal yang ditetapkan sebanyak 29 ribu penumpang per hari. Dia optimistik target tersebut dapat dikejar dalam tiga dua tahun ke depan.

"Target masih sedikit di bawah. Pemerintah terus kejar untuk mencapai target yang sesuai proyeksi dalam dua sampai tiga tahun bisa terkejar," ujar Tiko.

Evaluasi Operasional Whoosh

Direktur Utama PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan rapat terbatas juga membahas evaluasi operasional kereta cepat Whoosh. Menurut Dwiyana, Jokowi juga menawarkan tambahan kebutuhan sarana dan prasarana untuk meningkatkan pelayanan transportasi sepur kilat Jakarta-Bandung. 

"Misalnya seperti infrastruktur, akses jalan, sampai tren penumpang semua dievaluasi," kata Dwiyana dalam kesempatan yang sama.

Lebih jauh, dia mengatakan pihaknya turut berkomunikasi dengan konsorsium perusahaan perkeretaapian Cina, Beijing Yawan HSR Co. Ltd untuk mengevaluasi kinerja operasi pelayanan dan risiko hingga operasi keselamatan. "Karena pihak Cina yang lebih memiliki pengalaman terkait safety dan operasi pelayanan," ujar Dwiyana.

PT KCIC merupakan operator Whoosh, yang sebelumnya dikenal dengan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). KCIC adalah perusahaan patungan antara konsorsium perusahaan perkeretaapian Tiongkok, melalui Beijing Yawan HSR Co. Ltd dan konsorsium BUMN yang membentuk PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI).

Komposisi pemegang saham PSBI yaitu PT Kereta Api Indonesia 51,37%, PT Wijaya Karya 39,12%, PT Perkebunan Nusantara I 8,30%, dan PT Jasa Marga 1,21%. Adapun komposisi pemegang saham Beijing Yawan HSR Co. Ltd yaitu CREC 42,88%, Sinohydro 30%, CRRC 12%, CRSC 10,12%, dan CRIC 5%.

Whoosh ditetapkan sebagai salah satu PSN dalam Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016. Dalam pengembangannya, KCIC beroperasi tanpa bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun jaminan Pemerintah Indonesia.

Pembangunan proyek Kereta Cepat Whoosh diperoleh dari dana pinjaman China Development Bank sebanyak 75%. Sedangkan 25% merupakan setoran modal pemegang saham, yaitu gabungan dari PT PSBI sejumlah 60% dan Beijing Yawan HSR Co. Ltd. senilai 40%.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...