Top News: Kominfo Blokir VPN Gratis, Kerugian KFC Indonesia Naik 8 Kali Lipat
Kementerian Kominfo akan memblokir VPN gratis, Pertamina Geothermal mengangkat komisaris baru dari Partai PSI, serta kerugian pengelola KFC Indonesia melonjak 8 kali lipat. Kumpulan berita tersebut kami rangkum dalam Top News Katadata.co.id.
1. Kominfo Akan Blokir VPN Gratis
Kominfo atau Kementerian Komunikasi dan Informatika berencana memblokir Virtual Private Network atau VPN gratis. Hal ini dalam rangka mengatasi judi online.
VPN merupakan layanan koneksi yang membantu pengguna mengakses ke situs secara aman dan pribadi atau private, dengan mengubah jalur koneksi.
Server VPN bertugas meneruskan koneksi ke situs yang ingin diakses. Koneksi yang dilakukan akan dikira berasal dari server VPN, bukan jaringan yang tengah digunakan pengguna. Semua data yang diakses atau dikirim menggunakan VPN akan diamankan lewat kode tertentu oleh provider.
Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi menyatakan, wacana blokir VPN gratis sudah dibahas oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Wayan Tony Supriyanto dan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Hokky Situngkir.
2. Kominfo Batasi Transfer Pulsa Maksimal Rp 1 Juta per Hari, Waspada Judi Online
Kominfo atau Kementerian Komunikasi dan Informatika membuat aturan pembatasan transfer pulsa maksimal Rp 1 juta, karena menjadi salah satu indikasi transaksi judi online.
“Pulsa ponsel itu digunakan juga untuk judi online. Uangnya diputar seolah-olah membeli pulsa,” kata Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi di kantornya, Jakarta, Kamis (1/8).
Oleh karena itu, Kominfo membuat regulasi untuk membatasi transfer pulsa maksimal Rp 1 juta per hari. Akan tetapi, Budi tidak memerinci aturan yang dimaksud dan kapan penerapannya. “Kemarin sudah kami mulai,” katanya.
Temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan atau PPATK menunjukkan, pelaku judi online memberikan deposit melalui pulsa telepon seluler. Hal ini membuat proses pelacakan menjadi lebih sulit.
3. Pertamina Geothermal Angkat Komisaris Independen dari Partai PSI, Ini Sosoknya
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk atau PGEO mengangkat politisi Partai Solidaritas Indonesia (PS) yakni Abdul Musawir Yahya sebagai komisaris independen dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang berlangsung di Grha Pertamina, Jakarta, pada Rabu (31/7).
Dalam RUPSLB tersebut, PGEO juga mengangkat Gigih Udi Atmo sebagai komisaris menggantikan Harris. Direktur Utama PGE Julfi Hadi, menyatakan jika perubahan pengurus sebagai upaya strategis untuk memperkuat posisi PGE sebagai perusahaan energi hijau kelas dunia.
"Harapannya memberikan energi baru menjadi perusahaan dengan kapasitas 1 gigawatt dalam dua tahun ke depan melalui berbagai kegiatan eksplorasi dan pengembangan bisnis," ungkap Julfi Hadi dalam keterangan resmi, Kamis (1/8).
4. Berubah Fungsi Jadi Bandara Komersial, Bandara VVIP IKN Akan Berganti Nama
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyatakan pemerintah akan mengubah nama Bandara VVIP Ibu Kota Nusantara. Sebab, bandara tersebut tidak akan hanya melayani tamu-tamu kenegaraan.
Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra Saleh Atmawidjaja mengatakan fungsi Bandara VVIP IKN saat beroperasi adalah komersial. Dengan kata lain, bandara tersebut akan melayani semua orang.
"Bandara itu akan bersifat komersial, bukan eksklusif. Nama baru yang spesifik belum ada, tapi yang jelas bukan hanya untuk VVIP," kata Endra di Menara Bank Mega, Rabu (31/7).
Endra memaparkan bahwa konstruksi landasan pacu Bandara VVIP IKN dilakukan menjadi dua tahap, yakni sepanjang 2.200 meter pada akhir Agustus 2024 dan 3.000 meter pada Desember 2024.
Oleh karena itu, bandara tersebut tidak akan difungsikan untuk menerima kedatangan peserta Upacara Kemerdekaan RI.
5. Rugi Pengelola KFC Indonesia Melonjak 8 Kali Lipat Jadi Rp 325,5 M
Pengelola jaringan makanan cepat saji Kentucky Fried Chicken (KFC) Indonesia, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), mencatatkan rugi komprehensif periode berjalan sebesar Rp 325,5 miliar pada semester I 2024.
Kerugian tersebut membengkak delapan kali lipat dibandingkan kerugian semester I 2023 sebesar Rp 35,34 miliar. Kondisi ini terjadi karena pendapatan perusahaan yang menurun dan meningkatnya beban-beban.
Pada semester I 2024, FAST membukukan pendapatan Rp 2,48 triliun, turun 20,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,12 triliun. Beban pokok penjualan perusahaan turun 7,1% menjadi Rp 1,06 triliun.
Beban penjualan dan distribusi FAST juga turun 9,43% menjadi Rp 1,44 triliun. Namun, beban operasi lain melonjak 119,16% menjadi Rp 22,07 miliar dari Rp 10,07 miliar. Beban keuangan juga membengkak 9,08% menjadi Rp 39,87 miliar.