Respons Golkar soal Jokowi Minta Maaf ke Publik Jelang Akhir Masa Jabatan
Partai Golkar mengapresiasi inisiatif Presiden Joko Widodo yang telah menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat seluruh Indonesia. Permohonan maaf itu didasari atas khilaf yang dilakukan selama masa kepemimpinannya dalam satu dekade terakhir.
Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Dewan Pimpinan Pusat Partai (DPP) Partai Golkar Dave Laksono menganggap Jokowi sebagai figur yang berani mendobrak sejumlah permasalahan yang menjadi hambatan pembangunan Indonesia tempo lalu.
"Yang dahulu hanya dianggap sebagai negara dengan permasalahan pelik, dapat beliau pimpin menjadi kekuatan ekonomi dunia. Keberhasilan beliau dalam melaksanakan pembangunan sudah amat luar biasa," kata Dave lewat pesan singkat WhatsApp pada Jumat (2/8).
Dia mengatakan, Jokowi telah berhasil mengerjakan pembangunan di berbagai sektor dan pencapaian tersebut akan menjadi tolak ukur untuk melanjutkan pembangunan di masa depan.
"Pembangunan dalam segala macam sektor telah berhasil beliau kerjakan dan ini menjadi tolak ukur untuk melanjutkan pembangunan kedepannya," ujar Dave.
Jokowi akan menanggalkan jabatan sebagai presiden setelah habis masa jabatan pada 20 Oktober mendatang. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan permintaan ampun saat menyampaikan sambutan dalam Zikir dan Doa Kebangsaan 79 Tahun Indonesia Merdeka di Istana Merdeka Jakarta pada Kamis (1/8), malam.
"Di hari pertama bulan kemerdekaan, bulan Agustus, dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor K.H. Ma'ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini," kata Jokowi.
Jokowi menyampaikan bahwa dirinya dan Ma'ruf merupakan individu manusia yang tidak mungkin dapat menyenangkan semua pihak. "Saya tidak sempurna, saya manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi meminta seluruh pihak agar selalu bersatupadu, saling menguatkan untuk dapat menghadapi berbagai bentuk krisis dan tantangan baru yang akan muncul ke depannya.
"Tantangan akan selalu datang silih berganti. Oleh sebab itu, kita harus selalu bersatu padu, saling menguatkan, saling membantu, saling tolong-menolong dan saling mendoakan," kata Jokowi.
Setelah Jokowi memberikan sambutan, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Iskandar menjawab permohonan maaf yang diucapkan oleh Jokowi. Anwar mengatakan jabatan yang diemban oleh Jokowi dan Ma'ruf sebagai presiden dan wakil presiden merupakan posisi yang tidak mudah.
"Pak Jokowi tadi menyampaikan bersama Kiai Ma'ruf minta maaf, kalau boleh saya boleh mewakili saudara semua, kami maafkan Pak. Bahkan mungkin kami lebih dari minta maaf karena telah bikin repot, kadang suudzon saja. kenal yang enggak, ketemu ya enggak, mengumpat terus," ujar Anwar.