Top News: BEI Pecat 5 Pegawai Diduga Gratifikasi dan PDIP Batal Umumkan Anies

Aryo Widhy Wicaksono
27 Agustus 2024, 05:35
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI)
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/nz
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (5/8/2024).
Button AI Summarize

Bursa Efek Indonesia (BEI) memecat lima karyawan karena diduga meminta imbalan dan gratifikasi, atas jasa penerimaan emiten. Mereka berasal dari Divisi Penilaian Perusahaan.

Para karyawan ini bertanggung jawab atas penerimaan calon emiten, mereka bertugas melakukan analisis kelayakan calon emiten untuk dapat melaksanakan penawaran perdana saham atau initial public offering (IPO) di BEI.

Pemecatan terhadap lima karyawan BEI menjadi salah satu artikel terpopuler Katadata.co.id pada Senin (26/8). Selain itu, ketahui juga alasan PDIP batal umumkan Anies Baswedan menjadi bakal calon gubernur Jakarta, serta polemik cukai terkait pembelian barang mewah Kaesang dan Erina.

Beragam artikel terpopuler tersebut kami rangkum dalam Top News Katadata.co.id.

1. BEI Pecat 5 Karyawan Divisi Penilaian yang Diduga Terlibat Gratifikasi IPO

Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dikabarkan memecat lima orang karyawan dari Divisi Penilaian Perusahaan pada periode Juli–Agustus 2024.

Berdasarkan surat yang dikirim ke ruang wartawan Bursa Efek Indonesia (BEI), pemecatan kelima karyawan itu diduga karena pelanggaran yang dilakukan oleh oknum karyawan yang meminta imbalan dan gratifikasi atas jasa penerimaan emiten agar sahamnya bisa tercatat di BEI.

Dalam surat tersebut juga disebutkan bahwa kelima karyawan dari Divisi Penilaian Perusahaan BEI yang bertanggung jawab atas penerimaan calon emiten, meminta sejumlah uang dan gratifikasi.

Hal itu sebagai imbalan atas analisis kelayakan calon emiten untuk dapat melaksanakan penawaran perdana saham atau initial public offering (IPO) di BEI.

“Atas imbalan uang yang diterima, oknum karyawan tersebut membantu memutuskan proses penerimaan calon emiten untuk dapat listing dan diperdagangkan sahamnya di BEI,” demikian tertulis dalam surat yang beredar di kalangan wartawan, Senin (26/8).

2. Diduga Ada Gratifikasi Ratusan Juta hingga Miliaran Libatkan Oknum BEI

Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah menghadapi dugaan kasus gratifikasi yang melibatkan lima karyawan oknum. Karyawan-karyawan tersebut diduga meminta imbalan berupa uang untuk memfasilitasi pencatatan saham emiten di BEI.

Nilai gratifikasi yang diperkirakan mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah per emiten ini dilaporkan telah berlangsung selama beberapa tahun.

Menurut surat yang diterima oleh ruang wartawan BEI, praktik gratifikasi ini melibatkan beberapa emiten yang saat ini sahamnya telah tercatat di bursa. Selain itu, imbalan uang yang diterima oleh para oknum berkisar antara ratusan juta hingga satu miliar rupiah untuk setiap emiten.

Lebih jauh, dalam pemeriksaan ditemukan bahwa para oknum tersebut diduga membentuk perusahaan jasa penasihat secara terorganisir.

Dari perusahaan ini, terakumulasi dana sekitar Rp 20 miliar. Kasus ini mengungkapkan adanya dugaan praktik korupsi yang serius di BEI, dan saat ini sedang dalam penyelidikan lebih lanjut.

3. PDIP Batal Umumkan Anies jadi Bakal Calon Gubernur Jakarta, Mengapa?

Anies Baswedan batal diumumkan menjadi calon gubernur Jakarta dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hari Senin ini (26/8). Faktor utama penyebabnya adalah masih ada perdebatan di internal partai tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Katadata.co.id dari sejumlah sumber, beberapa anggota PDIP belum setuju dengan kebijakan partai untuk mencalonkan Anies.

Bahkan, lantaran sangat alotnya perdebatan, beberapa anggota mengancam keluar dari partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut.

"Jadi tidak dapat diumumkan hari ini. Belum batal (pencalonan Anies oleh PDIP), tapi kemungkinan pengumumannya ditunda," kata seorang sumber Katadata.co.id, Senin (26/8).

Padahal, sebelumnya santer beredar kabar Anies akan diumumkan oleh DPP PDIP hari ini, bersama dengan sejumlah calon lainnya. Anies juga terlihat sudah tiba di kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat pukul 11.50 WIB.

4. Pemprov Jakarta Anggarkan Makan Bergizi Gratis Murid SD Rp 20.000-Rp 25.000

Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono mengungkapkan kisaran harga makanan bergizi gratis untuk siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) di Jakarta mencapai Rp 20.000 hingga Rp 25.000 per porsi.

"Pas-nya antara Rp 20.000-Rp 25.000 per porsi, yang memasak juga dapat keuntungan. Mereka kan juga harus mengantar dan menyiapkan sampai di tempat," kata Heru usai meninjau uji coba program makan bergizi gratis di SDN Cipayung 04 Pagi, Jakarta Timur, Senin (26/8).

Pihaknya juga telah melakukan tiga kali uji coba makanan bergizi gratis kepada siswa-siswi SD.

"Hari ini adalah uji coba yang ketiga, bisa diberikan saat sarapan pagi, bisa makan siang, sesuai dengan waktunya anak-anak sekolah," katanya.

5. Viral Kaesang - Erina Borong Tas Dior Pakai Jet Pribadi, Ini Kata Bea Cukai

Belakangan beredar video di media sosial yang memperlihatkan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep bersama istrinya, Erina Gudono turun dari jet pribadi.

Saat menuruni jet pribadi, seorang pria di belakang Erina terlihat membawa tas belanjaan bertuliskan Dior.

Meskipun diduga rekaman tersebut merupakan video lawas, video itu viral di jagad media sosial bertepatan ramainya isu pencalonan Kaesang untuk Pilkada 2024.

Video tersebut juga muncul berkaitan dengan kontroversi Kaesang dan Erina yang pergi ke Amerika Serikat menggunakan pesawat jet belum lama ini.

Berkaitan dengan belanjaan tas mewah Erina, publik juga ramai membicarakannya. Bahkan di media sosial X, netizen beramai-ramai mempertanyakan apakah barang tersebut sudah diperiksa oleh pihak Bea Cukai.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...