Megawati Ajak Rusia Ikut Teliti Gunung Api Bawah Laut Indonesia

Ade Rosman
17 September 2024, 12:29
Megawati
ANTARA FOTO/Monang Sinaga/tom.
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri (kiri) didampingi Guru Besar yang juga Duta Besar bidang Pendidikan dan Iptek untuk Universitas St. Petersburg, Connie Rahakundini Bakrie (tengah) dan Dekan Fakultas Hubungan Internasional St. Petersburg Profesor Irina Novikova (kanan) memberikan kuliah umum di Fakultas Hubungan Internasional Universitas St.Petersburg, Rusia, Senin (16/9/2024).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengajak pemerintah dan dunia usaha Rusia melalui St. Petersburg University (SPBU) bersama-sama melakukan riset laut dalam. Ajakan juga berlaku untuk penelitian berkaitan dengan gunung berapi di bawah laut.

Ajakan itu diungkapkan megawati selaku Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam pembicaraan delegasi dengan delegasi SPBU Rusia yang dipimpin Rektor Nikolay Kropachev, Senin (16/9) waktu setempat. Megawati juga merupakan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP)

"Di laut kami sudah ditemukan 5 gunung api di bawah laut dan masih aktif. Apakah dari sisi Rusia, melalui universitas, apakah kampus Rusia memiliki hal membantu untuk menghitung gunung ini kapan meletusnya? Kami butuh keilmuan mengenai itu," kata Megawati di dalam pertemuan tersebut seperti dikutip dari keterangan  resmi Selasa (17/9)

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengatakan Indonesia akan sangat senang bekerja sama dengan Rusia dalam hal penelitian bawah laut. Ia menilai Rusia memiliki kepakaran dalam berbagai disiplin ilmu untuk meneliti lebih jauh dunia bawah laut. 

“Saya pikir, kalau Rusia bisa kirim Yuri Gagarin ke ruang angkasa, bukan tak mungkin Rusia bisa memasuki lautan ribuan kilometer dalamnya. Makanya saya tawarkan nanti bisa dibahas lebih lanjut. Kalau bisa, saya akan tandatangani hal tersebut,” kata Megawati.

Megawati berpandangan, pentingnya penelitian mengenai bawah laut ini. Ia mencontohkan, ketika anak Gunung Krakatau meletus pada tahun 1800-an yang debunya berimbas membuat bumi gelap selama tiga bulan.

“Makanya saya menilai penting mendalami, kalau bisa ada ilmu soal ini. Saya tak bisa bayangkan kalau gunung api bawah laut ini meletus, bagaimana dampaknya ke lingkungan. Mungkin Rusia dengan begitu banyak keilmuannya, bisa membantu,” kata Megawati.

Menanggapi permintaan Megawati, Nikolay meminta jajarannya yang hadir untuk menghubungi akademisi di bidang tersebut. Tujuannya, untuk mengetahui sejauh mana keahliannya. Rusia juga disebut tengah gencar meneliti gunung api bawah laut. Ia pun mengaku paham dengan kekhawatiran itu lantaran di Rusia pun terdapat gunung berapi di bawah laut yang letaknya berbatasan dengan Jepang.

“Jadi tema ini diselidiki di Rusia dan ada ahlinya. Jadi kami di sini siap membentuk tim, dari kampus ini dan daerah Rusia lain, untuk meneliti gunung berapi bawah laut dengan Indonesia,” kata dia.

Adapun, dalam pertemuan itu, Megawati didampingi oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga serta Guru Besar Fakultas Hubungan Internasional Universitas St. Petersburg, Connie Rahakundini Bakrie. Selain itu, turut pula mendampingi Ketua DPP PDIP Bidang Luar Negeri Ahmad Basarah, Ketua DPP PDIP Bidang Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri Ismail, Anggota Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Kesowo, dan Wakil Kepala BRIN Amarulla Octavian. 

Reporter: Ade Rosman

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...