Jokowi Sebut RI Bisa Jadi Superpower Sejajar Cina dan India: Jangan Pesimis

Muhamad Fajar Riyandanu
8 Oktober 2024, 12:01
jokowi, superpower, cina, india
ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/nym.
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat peresmian Rumah Sakit Kemenkes Surabaya, Jawa Timur, Jumat (6/9/2024).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Presiden Jokowi atau Jokowi menyoroti adanya perubahan dominasi perekonomian global dari semula terfokus di Eropa kini beralih ke negara Asia. Dia menyebut situasi ekonomi Asia sedang bertumbuh pesat, dengan India, Cina, dan Indonesia menjadi superpower ekonomi di masa depan.

“Kita telah masuk ke abad Asia. Pergeseran dari Barat menuju Asia, pertumbuhan ekonomi juga bergerak ke Asia,” kata Jokowi saat menyampaikan sambutan agenda BNI Investor Daily Summit di Jakarta Convention Center pada Selasa (8/10).

Meski begitu, Jokowi juga mengingatkan adanya sejumlah tantangan dan syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah negara untuk mencapai status pionir kekuatan ekonomi global.

Oleh karena itu, Jokowi menekankan pentingnya menjaga optimisme sebagai faktor kunci untuk menghadapi beragam tantangan sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ini agar RI bisa menuju status superpower ekonomi bersama India dan China.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu megatakan beberapa tantangan Indonesia dalam mencapai negara superpower adalah perlambatan ekonomi global dan tensi geopolitik yang kian meningkat. Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi global cenderung melambat dan stagnan di angka 2,7-2,8%.

 Meskipun ada perlambatan global, Jokowi merasa bersyukur karena pertumbuhan ekonomi nasional masih mampu tumbuh di atas 5%. “Saya sampaikan optimisme itu penting, jangan terjebak pada pesimisme karena ketidakpastian global, geopolitik dan lain lain,” ujarnya.

Jokowi juga menyoroti dampak perubahan iklim sebagai tantangan pertumbuhan ekonomi domestik ke depan. Dia inginIndonesia dapat mengantisipasi dampak perubahan iklim untuk menghadapi tantangan yang muncul akibat perubahan lingkungan.

Selain itu, Jokowi menyoroti pentingnya meningkatkan produktivitas dan indikator efisiensi investasi dalam Incremental Capital Output Ratio (ICOR). Di sisi lain, Jokowi menyambut positif tren peningkatan indeks pengeluaran atau spending index dari 143,8 di kuartal III 2023 menjadi 234,8 di kuartal III 2024.

“Artinya secara tahunan naik sangat tinggi sekali,” kata Jokowi.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...