Pakar Nilai Pertemuan Jokowi - Prabowo jadi Momen Bahas Susunan Kabinet
Pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto pada 8 Oktober menjadi sorotan. Pakar politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin mengatakan pertemuan yang berlangsung di Hutan Kota Plataran Jakarta memiliki konteks sebagai respons terhadap spekulasi yang berkembang.
Ujang menduga salah satu topik yang mungkin dibahas dalam pertemuan adalah upaya mengakomodasi orang-orang Jokowi dalam kabinet pemerintahan Prabowo. Selain itu, Ujang menduga pertemuan tersebut juga membahas peran Jokowi di masa pemerintahan Prabowo.
Menurut Ujang salah satu posisi yang mungkin dijabat Jokowi pada pemerintahan Prabowo adalah menjadi penasihat presiden. Selain itu Jokowi bisa saja akan diberi jabatan tertentu yang memiliki peran penting.
Di sisi lain, Ujang menilai pertemuan kedua tokoh itu menjawab isu yang berkembang di publik soal keretakan hubungan antara Jokowi dan Prabowo merenggang.
“Saya melihat pesannya adalah mereka kompak, bersatu, tidak bercerai seperti anggapan publik. Sekaligus membantah spekulasi itu semua agar transisi pemerintahan berjalan aman damai dan mulus," ujar Ujang saat dihubungi, Jumat (11/10).
Dugaan keretakan Jokowi dan Prabowo sebelumnya menguat setelah Jokowi mengatakan tidak bakal menghadiri pelantikan Prabowo sebagai presiden pada 20 Oktober mendatang. Pernyataan Jokowi itu belakangan mendapat koreksi dari Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Pratikno memastikan Jokowi akan hadir langsung di Gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) saat seremoni pelantikan Prabowo-Gibran. "Pertemuan itu adalah untuk menepis beragam isu negatif. Mereka ingin mengatakan ke publik bahwa mereka satu suara, satu frekuensi dan punya hubungan kuat," kata Ujang.
Pernyataan serupa juga dikatakan oleh Pakar Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati. Dia mengatakan pertemuan itu merupakan bagian dari upaya menangkal atau membantah persepsi publik tentang adanya kerenggangan hubungan di antara mereka, terutama setelah viralnya akun Kaskus Fufufafa.
Fufufafa ditengarai merupakan akun kaskus milik Gibran Rakabuming Raka. Akun ini membuat unggahan yang menghina Prabowo Subianto saat periode Pemilihan Presiden atau Pilpres 2014.
"Saya pikir pertemuan ini bagian dari upaya memperlihatkan bahwa relasi mereka tetap harmonis dan suksesi pemerintahan tetap lancar," kata Wasisto lewat pesan singkat WhatsApp pada Jumat (11/10).
Presiden Jokowi pun mengakui bahwa pertemuan dirinya dengan Prabowo kala itu berlangsung selama 2,5 jam. Jokowi mengaku membicarakan banyak hal yang menyangkut soal politik dan ekonomi.