Asosiasi Ojol Respon Soal Driver Bobol ATM Rp 36 Juta di Makassar

Kamila Meilina
19 Oktober 2024, 13:27
Asosiasi ojek online mengecam tindakan driver ojol yang mencuri uang menggunakan ATM milik orang lain yang ditemukan, merusak kepercayaan publik pada layanan ojol.
Katadata
Asosiasi ojek online mengecam tindakan driver ojol yang mencuri uang menggunakan ATM milik orang lain yang ditemukan, merusak kepercayaan publik pada layanan ojol.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Ketua Umum Asosiasi Gabungan Aksi Roda Dua (GARDA), Igun Wicaksono, dengan tegas mengecam tindakan yang dilakukan oleh seorang oknum driver ojek online, yang menguras saldo ATM pelanggan hingga mencapai Rp 36 juta.

"Ini adalah pencurian yang dilakukan secara sadar, dan harus ada tindakan tegas," ungkap Igun kepada Katadata pada Jumat (18/10).

Igun juga menekankan perlunya tindakan tegas dari perusahaan aplikasi ojek online untuk memecat atau memutus kemitraan dengan pelaku. Ia menegaskan bahwa perbuatan tersebut tidak hanya mencoreng nama baik driver, namun juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap layanan ojek online secara keseluruhan.

Meskipun pihaknya belum mendapatkan informasi jelas mengenai perusahaan aplikasi mana yang terlibat dalam kasus ini, Igun mengingatkan bahwa langkah cepat dari perusahaan sangat penting untuk menangani insiden ini.

Ia berharap perusahaan dapat mengambil sikap yang jelas dan responsif agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Tindakan tersebut diharapkan dapat memulihkan kepercayaan publik dan menjaga integritas layanan ojek online di Indonesia.

“Tindakan ini juga jelas merusak citra rekan-rekan driver lain yang bekerja dengan jujur," tambah Igun. 

Sejalan pernyataan ini, Ketua Umum Asosiasi Driver Online (ADO), Taha Syafariel, juga menilai citra driver ojek online seringkali dipandang buruk dengan adanya oknum-oknum yang melakukan kejahatan. 

"Masyarakat sering kali melihat kasus kejahatan yang melibatkan pengemudi ojol sebagai fenomena yang menakutkan, padahal sebenarnya jumlah pengemudi yang menjadi korban kejahatan juga sangat banyak," kata Syafariel kepada Katada, Jumat (18/10).

Taha menilai bahwa banyaknya masyarakat yang terjun ke sektor ojek online turut membuka peluang terjadinya framing atau berita negatif terhadap para mitra. Fenomena ini merupakan dampak dari tekanan ekonomi yang melanda dan persaingan tarif yang semakin ketat antarperusahaan aplikasi.

Menyusul viralnya kasus pengemudi yang mencuri dengan memanfaatkan kartu ATM korban, Igun sebagai perwakilan asosiasi menyatakan bahwa peristiwa ini mencerminkan kenyataan bahwa banyak pengemudi yang tertekan secara ekonomi.

Ia menekankan pentingnya perhatian terhadap kesejahteraan pengemudi agar insiden serupa tidak terjadi lagi di masa depan. Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan ojek online dapat pulih dan para mitra dapat beroperasi dalam lingkungan yang lebih aman dan terpercaya.

Namun, asosiasi menegaskan bahwa bukan berarti semua pengemudi ojol melakukan kejahatan.

"Kasus ini hanya satu dari ribuan pengemudi ojol di Indonesia, dan kita tidak bisa mengeneralisasi bahwa semua pengemudi memiliki potensi kejahatan," tegasnya.

Taha juga menekankan pentingnya peran pemerintah sebagai regulator dalam menangani masalah ini. Ia mengingatkan bahwa tindakan konkret dari pemerintah sangat diperlukan untuk memperbaiki sistem yang ada.

Dengan adanya regulasi yang tepat, para pengemudi ojek online dapat memperoleh perlindungan serta penghasilan yang layak. Hal ini akan mendorong mereka untuk lebih berperilaku baik dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas mereka.

Ia percaya bahwa langkah ini tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan para pengemudi, tetapi juga memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap layanan ojek online secara keseluruhan. Dengan sistem yang lebih baik, diharapkan insiden negatif seperti yang baru-baru ini terjadi dapat diminimalisir.

Video Bobol ATM Viral di Media Sosial

Kasus ini bermula saat terkuak sebuah video CCTV yang merekam aksi pelaku menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat dengan jelas bagaimana sang driver menarik uang tunai dari ATM setelah menemukan dompet di jalan. Tindakan ini jelas mencoreng reputasi layanan ojek online dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengguna.

Pelaku, yang diketahui bernama Seprianus Jaya Palebangan (33), merupakan driver ojol asal Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Berita tentang tindakan nekatnya ini mengejutkan banyak orang, dan pihak kepolisian pun telah berhasil menangkapnya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Meskipun kasus ini mencuri perhatian publik, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari perusahaan tempat Seprianus bekerja. Asosiasi ojol berharap agar kejadian ini tidak mencoreng citra baik profesi ojol secara keseluruhan dan mengingatkan pentingnya integritas dan etika di antara para pengemudi.

Kasus ini terungkap ketika korban berinisial N (25) pergi ke bank pada Senin, 16 September 2024, untuk mengurus kartu ATM yang hilang. Saat proses pengecekan, N terkejut mengetahui bahwa saldo di rekening tabungannya sudah terkuras habis. Setelah ditelusuri, terungkap bahwa ada beberapa transaksi mencurigakan yang mengakibatkan kerugian mencapai puluhan juta rupiah.

Merasa dirugikan, N segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Biringkanaya di Makassar. Dalam pemeriksaan, pelaku yang dikenal sebagai SP mengaku telah membobol ATM menggunakan informasi tanggal lahir yang terdapat pada KTP yang ditemukan di dalam dompet. Total uang yang berhasil dia curi mencapai Rp 36 juta, menggambarkan betapa rentannya keamanan data pribadi yang bisa dimanfaatkan oleh oknum untuk tindakan kriminal.

Reporter: Kamila Meilina

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...