Kementerian Kelautan Usul Ikan Kaleng Masuk Opsi Program Makan Bergizi Gratis
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengusulkan agar ikan olahan masuk dalam pilihan sumber protein dalam program makan bergizi gratis (MBG). Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Budi Sulistyo mengatakan salah satu produk olahan yang diusulkan adalah ikan kaleng.
“Kalau lokasinya di pantai atau pesisir kan dekat dengan ikan segar, tapi ketika lokasinya ke daratan dan rantai pasoknya belum terbangun maka ikan kaleng menjadi salah satu solusi,” kata Budi saat ditemui di kantornya pada Senin (11/11).
Budi mengatakan KKP nantinya akan mendorong sosialisasi bagi masyarakat untuk menghapus stigma tentang ikan kaleng yang tidak lebih sehat daripada ikan segar. Menurut Budi ikan kaleng yang merupakan produk olahan ini sudah memenuhi standar layak konsumsi.
“Produk olahan itu standarnya minimal mengandung 30% ikan. Tapi kalau ikan kaleng lebih dari itu,” katanya.
Dia menyampaikan, terkait usulan ikan kaleng dalam MBG ini akan dikomunikasikan dengan Badan Gizi. Dia memastikan bahwa ikan kaleng sudah memenuhi syarat untuk dikonsumsi.
Namun keputusan untuk masuk dalam MBG ini akan tergantung dari Badan Gizi. “Sekarang kami sudah mendata semua produk, nanti akan kami sampaikan pada rapat koordinasi. Dalam waktu dekat, sedang perjalanan,” ujarnya.
Berdasarkan paparan Budi, produk olahan merupakan salah satu sumber protein ikan untuk menu MBG. Sumber protein pertama dalam MBG adalah ikan segar.
Kedua, adalah produk olahan yakni produk ikan yang diproses untuk mempertahankan mutu dan meningkatkan daya saing. Ketiga, fortifikasi atau produk perikanan dengan penambahan ekstrak protein ikan atau hidrolisat untuk menambah kandungan protein ikan seperti susu ikan.
Budi mengatakan tiga jenis menu protein ikan dalam MBG ini merupakan cara pemerintah untuk meningkatkan resultant protein masyarakat.