Bahlil Tak Setuju Jokowi Masuk Daftar Tokoh Terkorup 2024

Rahayu Subekti
3 Januari 2025, 19:03
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers pemberlakuan B40 mulai 1 Januari 2025 di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (3/1).
Katadata/Rahayu Subekti
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers pemberlakuan B40 mulai 1 Januari 2025 di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (3/1).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia mengomentari soal masuknya Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi dalam nominasi daftar tokoh paling korup 2024. Jokowi masuk dalam daftar tokoh paling korup 2024 versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).

Menteri era Jokowi itu menyatakan tidak sepakat dengan daftar itu. “Bagaimana mau sepakat? Memang ada urusan-urusan hukum? Beliau kan nggak ada apa-apa,” kata Bahlil saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (3/1).

Ketua Umum Partai Golkar itu merasa Jokowi sama sekali tidak memiliki kasus yang berkaitan dnegan korupsi semasa jabatannya. Karena itu, ia keberatan jika Jokowi masuk dalam nominasi daftar tokoh terkorup 2024. 

“Presiden ke-7 Jokowi dalam menjalankan pemerintahan memang ada kasus apa? Kan nggak ada. Masa tiba-tiba dikasih berita kayak begitu,” ujar Bahlil. 

Dia menegaskan, Indonesia tidak akan terpengaruh dengan hasil daftar nominasi dari OCCRP.  “Masa negara kita diatur oleh negara atau lembaga lain. Buktinya kan nggak ada sesuatu seperti apa yang diberitakan lembaga OCCRP itu,” ucap Bahlil. 

Alasan Jokowi Masuk Tokoh Terkorup

OCCRP mengklarifikasi masuknya nama Presiden ke-7 Joko Widodo dalam nominasi daftar tokoh terkorup 2024. Lembaga ini mengakui tak memiliki bukti bahwa Jokowi terlibat dalam korupsi untuk keuntungan finansial selama menjabat. 

Namun, kelompok masyarakat sipil dan ahli mengatakan pemerintahan Jokowi secara signifikan melemahkan komisi antikorupsi, dalam hal ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Selain itu, OCCRP menjelaskan bahwa Jokowi dikritik karena dinilai merusak proses pemilihan umum untuk menguntungkan putranya, Gibran Rakabuming Raka yang kini menjadi wakil presiden. 

"Ada persepsi yang kuat di antara warga negara tentang korupsi. Seharusnya menjadi peringatan bagi mereka yang dinominasikan bahwa masyarakat mengawasi. Kami juga akan terus mengawasi," kata Penerbit OCCRP Drew Sullivan dalam keterangan tertulis, Jumat (3/1).

OCCRP juga menyatakan tak memiliki kendali atas siapa saja yang masuk nominasi, termasuk Jokowi. Mereka hanya memasukkan nama finalis dari dukungan terbanyak secara daring. Pemenang "penghargaan" tokoh terkorup pada 2024 adalah mantan pemimpin Suriah Bashar Al Assad. 

Alasannya, peran Assad dalam mengacaukan Suriah, pelanggaran hak sasasi manusia termasuk pembunuhan massal, hingga korupsi. Penghargaan ini diputuskan juri yang berasal dari masyarakat sipil, jurnalis, hingga akademisi. OCCRP juga menerima lebih dari 55 ribu kandidat, termasuk tokoh politik terkenal hingga individu yang tak dikenal.

Reporter: Rahayu Subekti
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...