Pemerintah Pulangkan Jenazah WNI Korban Penembakan Aparat di Malaysia

Ringkasan
- Indeks saham AS merosot dan dolar AS menguat setelah Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuan tinggi karena inflasi tetap tinggi.
- Saham perusahaan teknologi mengalami fluktuasi, dengan Microsoft mengungguli ekspektasi sementara Tesla dan Meta mengecewakan investor.
- Harga minyak dunia turun ke level terendah satu tahun setelah persediaan minyak mentah domestik AS naik melebihi perkiraan.

Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) akan memulangkan jenazah warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban insiden penembakan otoritas maritim Malaysia, Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) pada Jumat (24/1) lalu. Menteri P2MI Abdul Kadir Karding mengatakan jenazah akan dipulangkan pada Kamis (30/1).
“Kepala BP3MI Riau, Pak Fanny, sudah saya minta untuk membantu pengurusan pemulangan jenazah," kata Karding dalam keterangan tertulis yang dikutip, Selasa (28/1).
Menurut Karding pemerintah akan menyiapkan seluruh fasilitas pendukung seperti penyeberangan dalam upaya memulangkan jenazah pekerja migran tersebut. Karding mengatakan hal itu dilakukan sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam membantu pekerja migran yang menjadi korban insiden penembakan.
"Intinya kita berkoordinasi dengan Pemda setempat kemudian juga dengan pihak-pihak terkait untuk memberikan dukungan pemulangan jenazah PMI," ujar Karding.
Dia juga mengungkapkan, seluruh proses pemulangan atau pengembalian jenazah setelah di Indonesia menjadi tanggung jawab Kementerian P2MI. Kementerian menurut Karding juga mengecam penggunaan kekuatan berlebihan dalam insiden penembakan oleh otoritas maritim Malaysia, APMM terhadap lima pekerja migran.
Adapun Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau Fanny Wahyu Kurniawan mengatakan WNI yang tewas akibat penembakan oleh APMM di Malaysia diduga merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal berasal dari Provinsi Riau. Selain satu orang tewas, empat korban lainnya saat ini tengah dirawat di rumah sakit di Malaysia.
Berdasarkan informasi awal yang diterima, korban terdiri dari dua orang asal Riau, dua asal Sumatera Utara dan satu dari Kepulauan Riau. Adapun WNI yang meninggal berinisial B.
Sebelumnya, insiden penembakan terhadap lima PMI non-prosedural oleh APMM terjadi pada Jumat (24/1/2025) pukul 03.00 dini hari waktu Malaysia. Insiden penembakan tersebut mengakibatkan seorang pekerja migran meninggal dunia, satu lainnya dalam kondisi kritis, dan tiga orang dirawat di beberapa rumah sakit di Selangor, Malaysia.