BMKG Prakirakan Hujan Masih Guyur Jakarta, Pemprov Buka Opsi Modifikasi Cuaca

Ringkasan
- BMKG memprediksi hujan akan mengguyur seluruh wilayah Jakarta pada Kamis pagi, berpotensi menghambat penanganan banjir di area yang masih terendam.
- Pemerintah DKI Jakarta mempertimbangkan operasi modifikasi cuaca (OMC) jika BMKG menyatakan cuaca ekstrem akan terjadi.
- OMC sebelumnya telah dilakukan di Jakarta pada Desember 2024, namun belum dilakukan saat banjir yang terjadi pada Selasa (28/1) karena BMKG tidak memprakirakan cuaca ekstrem.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan seluruh wilayah administrasi Jakarta diguyur hujan pada Kamis (30/1) pagi. Kondisi ini berpotensi membuat penanganan banjir di sejumlah daerah yang terendam masih terkendala.
Menurut pengumuman resmi BMKG, wilayah Jakarta Barat akan diguyur hujan dengan intensitas ringan sejak pagi pukul 07.00 WIB hingga 13.00 WIB. Pada sore hari sekitar pukul 16.00 WIB wilayah itu diprediksi berawan tebal, lalu kembali dilanda hujan dengan intensitas ringan pukul 19.00 WIB.
Jakarta Pusat diprakirakan hujan dengan intensitas ringan pada pukul 07.00 WIB. Selanjutnya pukul 13.00 WIB berawan tebal hingga pukul 16.00 WIB. Adapun pada malam hari, sekitar 19.00 WIB, wilayah itu diprediksi hujan dengan intensitas ringan.
Selanjutnya wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur diprakirakan hujan dengan intensitas ringan pukul 07.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB. Pukul 16.00 WIB, wilayah itu diprediksi berawan tebal dan kembali diguyur hujan ringan pada pukul 19.00 WIB.
Adapun Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu diprediksi mengalami hujan dengan intensitas ringan sekitar pukul 07.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB. Selanjutnya cuaca akan berawan tebal sekitar pukul 16.00 WIB hingga malam hari.
Sebelumnya pada Rabu (29/1) Badan Penanggulangan Bencara Daerah (BPBD) Jakarta melaporkan terdapat 54 RT dan 23 ruas jalan yang berada di sebagian wilayah Jakarta terendam banjir. Pada Rabu malam kondisi di sejumlah wilayah sudah surut. Namun, belum ada laporan resmi terkini terkait banjir setelah Jakarta kembali diguyur hujan pada Kamis dini hari.
Modifikasi Cuaca
Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mempertimbangkan kembali melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC). Namun, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan modifikasi baru akan dilakukan bila BMKG menyatakan cuaca ekstrem bakal terjadi.
"Kami rencanakan dalam 2-3 hari ini (melakukan modifikasi cuaca). Sepanjang memang nanti kita melihat cuacanya lebat, mengarah ekstrem, kami akan lakukan (OMC)," kata Teguh seperti dikutip Kamis (30/1).
Menurut Teguh saat ini Sekretaris Daerah DKI Marullah Matali sudah berkoordinasi dengan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKD), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) serta Asisten Pemerintahan terkait pelaksanaan modifikasi cuaca. Ia pun menjelaskan modifikasi cuaca akan dilakukan berdasarkan sejumlah aspek salah satunya dukungan kemampuan infrastruktur.
Lebih jauh Teguh mengatakan berkaitan dengan banjir di sejumlah titik di Jakarta yang terjadi sejak Selasa (28/1) memang belum ada tindakan modifikasi cuaca yang dilakukan. Hal itu lantaran BMKG sebelumnya menyatakan curah hujan mengarah pada sedang dan lebat, bukan cuaca ekstrem seperti yang terjadi.
"Karena sebelumnya adalah diprakirakan cuacanya itu tidak se-ekstrim itu, kami belum melakukan modifikasi cuaca. Tapi dengan pengalaman ini kami belajar, petugas termasuk perangkat wilayah harus siaga terlepas kita melakukan modifikasi cuaca atau tidak," kata Teguh.
Dia pun mengingatkan agar jajaran Pemprov DKI tak lengah karena mengandalkan modifikasi cuaca. Sebelumnya, Pemprov DKI telah melakukan tiga tahap OMC yakni pada 7-9 Desember 2024, lalu tahap dua pada 13-16 Desember 2024, serta tahap tiga pada 25-31 Desember 2024.
Adapun cuaca ekstrem pernah terjadi di Jakarta sebelumnya pada 6-8 Desember. Dampaknya bisa berupa hujan lebat, yang dapat disertai kilat-petir dan angin kencang.