183 Petugas Pilkada 2024 Meninggal Dunia, Dapat Santunan Rp 36 Juta

Ringkasan
- Serangan udara Israel menghancurkan sebagian Rumah Sakit Baptis Al-Ahli, satu-satunya rumah sakit yang masih beroperasi di Gaza. Israel mengklaim menargetkan rumah sakit tersebut karena diduga terdapat pusat komando Hamas di dalamnya.
- Meskipun tidak ada korban jiwa langsung akibat serangan, seorang anak meninggal dunia saat proses evakuasi. Pasien dan staf terpaksa mengungsi setelah gedung rumah sakit hancur.
- Hamas mengutuk serangan tersebut dan menyebutnya sebagai kejahatan mengerikan. Rumah Sakit Al-Ahli sebelumnya menjadi satu-satunya fasilitas medis yang masih beroperasi di Gaza setelah penghancuran rumah sakit lainnya.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Mochammad Afifuddin mengatakan, sebanyak 183 petugas meninggal dunia sepanjang Pilkada serentak 2024. Selain itu, ada 479 petugas yang sakit sepanjang Pulkada 2024.
Ia mengatakan, sebanyak 183 petugas yang meninggal dunia tersebut tak hanya karena beban kerja, namun juga ada yang disebabkan karena penyakit bawaan yang dimilikinya.
"Ada yang berhubungan langsung dengan pekerjaan kecelakaan ada juga yang berhubungan dengan pekerjaan dan juga penyakit bawaan," kata Afifuddin saat rapat dengan Komisi II DPR beserta Mendagri, Bawaslu, dan DKPP di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/2).
Berdasarkan Keputusan KPU nomor 59 tahun 2029, Afifuddin mengatakan KPU sebagai badan adhoc memberikan santunan bagi petugas yang sakit hingga meningga dunia.
Selain itu, ia mengucapkan terima kasih atas kerja para petugas. Berikut jumlah santunan yang akan diterima:
1. Santunan Rp 36 juta bagi petugas yang meninggal
2. Santunan Rp 10 juta untuk biaya pemakaman
3. Santunan Rp 30,8 juta untuk petugas yang menjadi cacat permanen dalam proses pilkada
4. Santunan Rp 16,5 juta bagi petugas yang mengalami luka berat
5. Santunan Rp 8,25 juta bagi petugas yang mengalami luka sedang