Mega Instruksikan Kepala Daerah PDIP Tunda Ikut Retret, Ini Respons Gerindra

Ringkasan
- IHSG melonjak 2,9%, dengan 411 saham menguat.
- Kenaikan inflasi AS diprediksi akan berdampak pada suku bunga Indonesia, berpotensi melemahkan nilai tukar rupiah.
- Saham-saham yang mengalami kenaikan signifikan antara lain RATU, CUAN, BREN, TOBA, dan MDKA, sementara saham yang melemah termasuk CMNP, MSIN, LIFE, CNMA, dan DMMX.

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad enggan mengomentari instruksi Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri kepala daerah PDIP untuk menunda keberangkatan mengikuti retret di Magelang, Jawa Tengah.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu mengatakan, retret merupakan ranah dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Untuk itu, Dasco enggan banyak bicara.
"Itu biar urusan Pak Mendagri lah. Ya kan Pak Mendagri yang bikin acara," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (21/2)
Sebelumnya, Megawati mengambil tindakan usai Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mega meminta seluruh kepala daerah dari PDIP menunda perjalanan retret ke Magelang, Jawa Tengah. Hal ini diatur dalam surat yang diterbitkan pada Kamis (20/2).
Dalam surat bernomor kop 7294/IN/DPP/II/2025 itu, Mega menginstruksikan kepala daerah dan wakil kepala daerah dari PDIP menunda perjalanan mereka untuk menerima pengarahan Presiden Prabowo Subianto.
"Sekiranya telah dalam perjalanan menuju Kota Magelang untuk berhenti dan menunggu arahan lebih lanjut dari Ketua Umum," demikian bunyi poin pertama surat tersebut.
Megawati juga meminta para kepala daerah berada dalam komunikasi aktif dan menunggu arahan lebih lanjut. Presiden ke-5 itu juga melarang kader memberikan pernyataan tanpa arahan dirinya.
Surat instruksi tersebut juga menjelaskan hal ini karena Mega mencermati dinamika politik usai Hasto Kristiyanto ditahan oleh KPK. Dalam surat tersebut, Mega menyebut Hasto terkena kriminalisasi hukum.