Jelang Lebaran 2025, Injourney Revitalisasi Bandara Soekarno-Hatta


PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau Injourney merevitalisasi Bandara Soekarno-Hatta untuk menyambut hari Raya Lebaran 2025/Idulfitri 1446 H. Langkah ini merupakan bagian dari transformasi perusahaan salah satunya memperkuat kualitas operasional bandara.
Direktur Utama Injourney, Maya Watono, menyataan perusahaan saat ini tengah merevitalisasi Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta. Dengan begitu, bandara yang memiliki luas sekitar hamper 44 ribu meter persefi itu diharapkan dapat menampung kapasitas 12 juta penumpang per tahun.
Pada saat bersamaan, optimalisasi juga dilakukan di terminal 1B dengan kapasitasnya kini diproyeksikan mencapai 7,7 juta per tahun dari sebelumnya 3,3 juta.
“Menjelang Hari Raya lebaran, transformasi di Bandara Internasional Soekarno Hatta terus berlanjut. Sebelumnya kami melakukan banyak perubahan di Terminal 3,” kata Maya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (21/3).
Dengan revitalisasi tersebut, terminal 2F khususnya juga dapat dapat melayani penerbangan umrah. Dengan kapasitas yang lebih luas, kata Maya, diharapkan dapat memberikan kenyamanan bagi Jemaah umroh.
Melansir Antara, PT Angkasa Pura (Injourney Airports), Kamis (20/3), memprediksi akan melayani sekitar 10,8 juta penumpang di 37 bandara selama periode Lebaran 2025, yakni mulai 21 Maret sampai 11 April 2025. Informasi saja, proyeksi trafik penumpang itu naik 9 persen dibandingkan tahun lalu
Karena itu, perusahaan akan mengaktifkan kembali posko mudik Lebaran untuk menjaga keamanan dan kenyamanan penumpang. Di dalam posko tersebut terdapat fasilitas seperti, monitor CCTV yang menampilkan area check-in, lalu lintas kendaraan, dan kedatangan dan keberangkatan penumpang.
Transformasi perusahaan
Upaya revitalisasi bandara menjadi salah satu inisiatif dalam agenda transformasi perusahaan. Di sektor kebandarudaraan InJourney melalui anak usahanya, InJourney Airports terus melakukan transformasi melalui langkah-langkah strategis yang dilakukan secara fundamental.
Sebagai pilot project, transformasi ini dimulai dari 2 bandara besar yang dikelola oleh InJourney Airports, yakni Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
“Transformasi ini menjadikan bandara-bandara di bawah pengelolaan InJourney Group menjadi lebih sehat dan profitable dengan peningkatan pelayanan, transformasi bisnis, serta memperkuat kualitas operasional,” ujar Maya.
Lain transformasi di sektor kebandarudaraan, lain pula di sektor destinasi. Perusahaan berfokus mempromosikan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), serta memperbaiki dan menggulirkan inovasi untuk memberikan pengalaman perjalanan yang mengesankan bagi wisatawan domestik dan mancanegara.
Sejumlah project transformasi destinasi ini, di antaranya pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika (KEK) Mandalika dengan beragam program sport dan entertainment seperti MotoGP, pengembangan KEK Kesehatan Sanur, dan penataan ulang Candi Borobudur.
Di atas itu semua, Injourney turut melakukan transformasi dengan mulai menerapkan prinsip berkelanjutan sesuai kaidah ESG, terdiri dari environmental, social, dan governance. Berkenaan dengan itu, perusahaan telah menggelar sejumlah program keberlanjuan, seperti penanamaman pohon, pengelolaan sampah, air dan limbah, serta sampah makanan, dan hospitality training program.
“Sebagai strategic holding and tourism orchestrator, InJourney mengambil sejumlah inisiatif untuk mendorong pariwisata berkelanjutan, sehingga mampu memberikan kontribusi pada pertumbuhan perekonomian Indonesia,” ujar Maya.
Melalui strategi pariwisata berkelanjutan, lanjutnya, diharapkan keberadaan InJourney mampu memberikan kontribusi yang besar pada perekonomian. Perusahaan optimistis untuk turut berperan dalam mendorong kontribusi sektor pariwisata pada PDB dari 4,1 persen menjadi 6 persen pada 2029.
Sebagai tambahan, Injourney memiliki enam anak perusahaan untuk mengembangkan aviasi dan pariwisata Indonesia, yakni InJourney Airports, InJourney Aviation Services, InJourney Destination Management, InJourney Tourism Development Corporation, InJourney Hospitality, dan InJourney Retail.