BGN Tunggu Sinyal Prabowo soal Tambahan Anggaran MBG Rp 25 Triliun per Bulan


Badan Gizi Nasional (BGN) masih menunggu arahan dari Presiden Prabowo Subianto terkait kepastian rencana penambahan anggaran untuk program makan bergizi gratis (MBG) tahun ini. Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengatakan bahwa petunjuk dari Prabowo diperlukan sebagai dasar sebelum rencana tersebut dibahas lebih lanjut bersama Komisi IX DPR.
"Masih belum, kami menunggu sinyal dari Pak Presiden untuk kapan BGN harus follow up," kata Dadan lewat pesan singkat WhatsApp pada Senin (7/4).
Tambahan anggaran dibutuhkan untuk mempercepat distribusi paket MBG kepada 82,9 juta penerima hingga akhir Desember tahun ini. Dosen Departemen Proteksi Tanaman Institut Pertanian Bogor (IPB) itu menyampaikan alokasi dana eksisting tahun ini senilai Rp 71 triliun hanya mampu memenuhi kebutuhan MBG untuk 17,5 juta penerima.
Dadan pun mengatakan percepatan penyaluran distribusi makan gratis memerlukan tambahan anggaran Rp 25 trilun per bulan. "Untuk penerima manfaat 82,9 juta diperlukan Rp 25 triliun per bulan," ujar Dadan.
Adapun total sasaran penerima MBG 82,9 juta orang awalnya merupakan target jangka panjang secara berharap sampai 2029. Program makan gratis ini telah mulai berjalan pada 6 Januari 2025 untuk ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, serta anak sekolah dari jenjang PAUD hingga SMA, baik di sekolah umum maupun sekolah keagamaan.
Dadan mengatakan peningkatan anggaran program MBG ditujukan untuk mengoptimalkan penyaluran makan gratis dengan memperbanyak pasokan bahan baku, pembangunan kemitraan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur hingga biaya operasional dan pelatihan SDM.