TNI AL Tunggak BBM Rp 3,2 Triliun ke Pertamina, Minta Diputihkan

Ade Rosman
29 April 2025, 10:41
tni al, pertamina, bbm
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/tom.
Sejumlah armada laut TNI AL melaksanakan sailling pass saat peringatan HUT Ke-79 TNI Angkatan Laut yang diabadikan dari KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992, di Perairan Teluk Jakarta, Selasa (10/9/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengungkapkan, TNI Angkatan Laut (AL) memiliki tunggakan pembayaran bahan bakar minyak (BBM) mencapai Rp 3,2 triliun ke PT Pertamina (Persero).

"Kemarin ada tunggakan itu bahan bakar Rp 2,25 triliun dan saat ini kita sudah dikenakan harus membayar utang lagi Rp 3,2 trliun. Itu sebenarnya tunggakan,” kata Ali saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/4). 

Ali mengatakan, tunggakan ini mengganggu operasional TNI AL. Oleh sebab itu, ia meminta agar tunggakan pada Pertamina tersebut dihapus atau diputihkan. 

"Harapannya sebenarnya ini bisa ditiadakan untuk masalah bahan bakar, diputihkan," kata dia.

Ia mengatakan, TNI AL memerlukan bakar besar, namun,  peruntukan BBM bagi TNI masih dikenakan harga yang sama dengan industri.

Ali berharap, ke depannya, penggunaan BBM untuk TNI ini diatur oleh Kementerian Pertahanan. Apalagi menurutnya, AL merupakan pengguna BBM terbesar di TNI.

"Karena kapal kita ini walaupun tidak bergerak, tapi dieselnya tetap hidup. (Harus) Menghidupkan AC, karena kalau AC dimatikan peralatan elektronik akan rusak di dalamnya, itu bahayanya,” kata Ali. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Ade Rosman

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan