Mensesneg Sebut Pengalihan Aset GBK ke Danantara Perintah Langsung Prabowo

Muhamad Fajar Riyandanu
30 April 2025, 10:47
gbk, danantara, prabowo
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/tom.
Suasana Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) di Senayan, Jakarta, Jumat (8/11/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) memastikan pengalihan status pengelolaan aset Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno (GBK) Senayan Jakarta kepada Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danatara).

Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, mengatakan rencana tersebut merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Prasetyo menjelaskan, pengalihan aset GBK ke Danantara tidak bisa instan karena prosesnya lebih rumit dibanding pengalihan aset milik badan usaha milik negara (BUMN).

Hal ini disebabkan oleh status aset GBK yang saat ini dikelola Kemensetneg sebagai Badan Layanan Umum (BLU). Status ini berbeda dari BUMN yang lebih bersifat entitas bisnis.

"Kami tentunya perlu waktu untuk menyiapkan teknis pengalihan ini, karena pengelolaan aset yang berada di bawah BLU berbeda dengan pengalihan dari aset BUMN," kata Prasetyo melalui keterangan kepada wartawan pada Rabu (30/4).

Politikus Partai Gerindra itu mengatakan, pengalihan aset GBK dari tangan Kemensetneg ke Danantara akan ditangani bersama secara lintas kementerian. Pihak yang terlibat antara lain Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan dan Danantara selaku calon pengelola aset GBK selanjutnya.

"Kalau pertanyaannya aset apa saja yang sudah dialihkan, tentu saja sampai hari ini belum, karena baru sedang kami koordinasikan secara teknis dengan pihak terkait," ujar Prasetyo.

Kepala Danantara Rosan Roeslani sebalumnya mengatakan bahwa GBK akan dimasukkan dalam daftar aset investasi Danantara. “GBK dan seluruh lokasi yang ada akan dimasukkan ke dalam Danantara dengan perencanaan yang matang,” kata Rosan dalam agenda Town Hall Danantara di Jakarta Convention Center pada Senin (28/4).

Ia menjelaskan, pengelolaan GBK di bawah Danantara bertujuan agar dapat menjadi aset yang lebih produktif dan menghasilkan return of asset dan return of investment.

Rosan juga menyebut, seluruh BUMN dengan jumlah 844 perusahaan, termasuk anak perusahaan hingga turunan-turunannya resmi bergabung untuk berinvestasi di bawah naungan Danantara. “Semua ini telah berada di bawah pengawasan sejak 21 Maret lalu,” ujar Rosan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan