Iran dan Israel Masih Saling Serang Meski Trump Umumkan Gencatan Senjata
Iran dan Israel masih saling serang meski Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan gencatan senjata kedua negara. Israel Katz, Menteri Pertahanan Israel mengatakan dirinya telah memerintahkan militer untuk membalas serangan Iran pada Selasa (23/6) pagi.
Katz memberikan perintah usai militer mengumumkan bahwa mereka telah mendeteksi peluncuran rudal dari Iran ke Israel. Hari ini, Iran menghujani kota Beersheba dengan rudal dan menewaskan 4 orang.
"Sesuai dengan kebijakan pemerintah Israel untuk menanggapi dengan tegas setiap pelanggaran, saya telah menginstruksikan militer Israel (IDF) untuk melanjutkan operasi intensitas tinggi," kata Katz
Meski demikian, Iran membantah telah menyerang Israel pada masa gencatan senjata. Juru bicara markas besar militer pusat Khatam al-Anbiya Iran, balik menuding Israel yang menyerang mereka lepas tenggat dimulainya gencatan.
Sebelumnya, Donald Trump mengklaim bahwa Israel dan Iran menyetujui untuk gencatan senjata. Pernyataan Trump itu dibantah oleh Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi, meski siara televisi Iran menyatakan gencatan senjata dimulai.
"Selamat kepada semuanya! Telah disetujui sepenuhnya antara Israel dan Iran bahwa akan ada gencatan senjata yang menyeluruh dan total (dalam waktu sekitar 6 jam dari sekarang)," tulis Trump di Truth Social, yang dikutip The Guardian, Selasa (24/6).
Pengumuman Trump disampaikan usai Iran menyerang pangkalan militer AS di Qatar. Iran melancarkan balasan atas serangan AS di sejumlah reaktor nuklir negara tersebut pada Minggu (22/6).
