NasDem Nonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari DPR
Partai NasDem resmi menonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach sebagai anggota DPR dari Fraksi NasDem per 1 September 2025. Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menonaktif keduanya imbas pernyataan yang kontroversial di masyarakat.
"Bahwa dalam perjalanan mengemban aspirasi masyarakat ternyata ada pernyataan dari pada wakil rakyat khususnya Anggota DPR- RI dari Fraksi Partai NasDem yang telah menyinggung dan mencederai perasaan rakyat, dan hal tersebut merupakan penyimpangan terhadap perjuangan Partai NasDem,” demikian kutipan siaran pers Nasdem yang ditandatangani Surya Paloh pada Minggu (31/8).
Sahroni dan Nafa Urbach mendapat sorotan dan kecaman publik, yang berbuntut penjarahan rumah keduanya oleh massa tak dikenal. Sahroni dianggap merendahkan publik yang menyuarakan pembubaran DPR. Sedangkan Nafa Urbach menuai kritik setelah mendukung tunjangan rumah anggota DPR sebesar Rp 50 juta per bulan.
Surya Paloh juga menyampaikan duka mendalam atas jatuhnya korban jiwa dalam aksi unjuk rasa yang belakangan marak terjadi.
"Atas berbagai peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini, Partai NasDem menyatakan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya sejumlah warga negara Indonesia dalam upaya memperjuangkan aspirasinya," tulis Surya Paloh.
Rotasi Sahroni di DPR
Sebelumnya, Fraksi NasDem di DPR juga melakukan rotasi terhadap Sahroni. Ia dicopot dari posisinya sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR dan dialihkan menjadi anggota Komisi I DPR yang membidangi pertahanan, intelijen, komunikasi, dan hubungan luar negeri.
Surat keputusan rotasi tersebut diteken oleh Ketua Fraksi NasDem DPR RI Viktor Laiskodat dan Sekretaris Fraksi Ahmad Sahroni sendiri pada Jumat (29/8). Surat itu ditujukan kepada Ketua DPR RI Puan Maharani.
Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi F. Taslim menegaskan rotasi itu merupakan langkah rutin. "Rotasi rutin, tidak ada pencopotan, hanya penyegaran," kata Hermawi di Jakarta, Jumat (29/8).
Sementara itu, Viktor menyebut rotasi Sahroni sebagai bagian dari strategi menghadapi dinamika politik nasional yang tengah memanas. "Kami ingin setiap kader bekerja sesuai kapasitas terbaiknya untuk rakyat. Itulah semangat restorasi yang terus kami jalankan," kata Viktor.
Ia menekankan pentingnya peran Komisi III DPR dalam pengawasan lembaga penegak hukum, mulai dari Kejaksaan, Kepolisian, hingga KPK. "Dengan rotasi ini, kami ingin mempertegas fokus untuk memperkuat agenda pengawasan dan legislasi di bidang hukum," ujarnya.
Sahroni sebelumnya menjadi sorotan publik lantaran pernyataannya yang dinilai tidak empatik saat menanggapi aksi demonstrasi di DPR. Sikap tersebut menuai kritik keras di media sosial.
Dengan rotasi ini, posisi Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi NasDem diisi oleh Rusdi Masse Mappasessu. Formasi pimpinan Komisi III kini terdiri dari Habiburokhman (Gerindra) sebagai ketua, serta Dede Indra Permana (PDIP), Saru Yuliati (Golkar), Rano Alfath (PKB), dan Rusdi Masse (NasDem) sebagai wakil ketua.
