Purbaya Yudhi Dipanggil Prabowo ke Hambalang Sehari Sebelum Dilantik jadi Menkeu

Muhamad Fajar Riyandanu
8 September 2025, 18:23
Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa dalam paparannya di Simposium Nasional \"Sumitronomics dan Arah Ekonomi Indonesia\" yang diselenggarakan Katadata, di Jakarta, Selasa (3/6).
Katadata/Lourent
Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa dalam paparannya di Simposium Nasional \"Sumitronomics dan Arah Ekonomi Indonesia\" yang diselenggarakan Katadata, di Jakarta, Selasa (3/6).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Purbaya Yudhi Sadewa telah dilantik Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati.  Usai dilantik, Purbaya mengaku kerap dipanggil oleh Prabowo ke kediamannya di Hambalang, Jawa Barat.

Dia mengatakan, kunjungan ke kediaman Prabowo paling dekat terjadi pada Minggu (7/9). Meski demikian, Purbaya mengatakan kedatangannya tak membahas posisi menteri.

"Saya diskusi beberapa kali di Hambalang, itu saja. Tapi bukan assessment, lebih ke diskusi ekonomi bersama menteri," kata Purbaya kepada wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (8/9). 

Dia mengatakan baru mendapat panggilan untuk dilantik menjadi Menteri Keuangan hari ini sekitar pukul 12.30 WIB. "Saya cek nomor teleponnya ternyata benar nomor Sekretaris Kabinet," ujar Purbaya.

Purbaya mengatakan dirinya ttelah melepas jabatannya sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sejak dilantik menjadi Menteri Keuangan hari ini.

Purbaya mengatakan bahwa ia menerima pesan khusus dari Prabowo untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus mensejahterakan rakyat melalui program-program prioritas. Satu di antara pesan tersebut yakni mengupayakan target pertumbuhan ekonomi 8%.

Ia menilai situasi pertumbuhan ekonomi yang moderat 5-6% tidak cukup untuk membawa Indonesia menjadi negara maju seperti Jepang, Korea Selatan, atau Cina.

Meski begitu, Purbaya menilai target pertumbuhan ekonomi 8% dalam setahun cenderung sulit tercapai. "Kalau tahun ini 8% mungkin agak sulit. Dua tahun dan tiga tahun ke depan ada peluangnya untuk bisa dicapai," ujarnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...