Donald Trump Restui Pembuatan Kapal Perang Baru AS: Trump Class

Ameidyo Daud Nasution
23 Desember 2025, 17:46
trump, kapal perang, amerika serikat
Youtube/White House
Presiden Amerika Serikat Donald Trump di KTT ASEAN, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/8). Foto: Youtube/White House
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berencana mengembangkan kelas kapal perang baru yang diberi nama “Trump Class Battleships” yang akan diproduksi di AS.

Trump mengatakan, dirinya telah menyetujui rencana Angkatan Laut AS untuk membangun dua kapal perang baru yang memakai namanya.

"Saya telah menyetujui sebuah rencana bagi Angkatan Laut untuk memulai pembangunan dua kapal perang baru yang sangat besar, yang terbesar yang pernah kami bangun," ujarnya, dikutip dari unggahan akun resmi Gedung Putih @whitehouse.

Trump menyatakan kelas kapal perang baru ini dirancang menjadi yang tercepat, terbesar, dan paling mematikan yang pernah dibangun. Program tersebut diklaim sebagai bagian dari upaya memperkuat kemampuan militer dan industri pertahanan dalam negeri AS.

"Kapal-kapal yang ini lebih besar lagi, dan akan memiliki kekuatan hingga seratus kali lipat, daya gempur dan kekuatan yang belum pernah ada sebelumnya. Tidak pernah ada kapal seperti ini," ujarnya.

Dikutip dari CNN, kapal perang tersebut akan dipersenjatai dengan rudal jelajah berkemampuan nuklir baru yang akan diluncurkan dari 12 sel peluncuran di atas kapal.

Rudal-rudal tersebut akan berkecepatan hipersonik atau lebih dari lima kali kecepatan suara dan dapat bermanuver untuk membingungkan pertahanan musuh.

Kapal Kelas Trump juga akan memiliki 128 sel peluncuran vertikal yang dapat digunakan untuk rudal jelajah Tomahawk yang terbang lebih lambat, rudal anti-kapal, atau pencegat pertahanan rudal.

Sedangkan profesor perang dan strategi di King’s College London, Alessio Patalano mengatakan Washington memiliki kemampuan merancang kapal perang. Meski demikian, menurutnya Washington harus bisa mengatasi masalah galangan kapal.

"Apakah AS memiliki kapasitas galangan kapal dan tenaga kerja yang cukup untuk menerjemahkan armada emas yang hanya berupa visual menjadi armada yang benar-benar berlayar,” katanya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...