Pemulihan Akses Darat Pascabencana Dipercepat, BNPB: Sejumlah Wilayah Pulih 100%
Pemerintah terus menggenjot pemulihan akses darat di sejumlah wilayah terdampak bencana di Sumatera. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan bahwa di beberapa daerah, proses pemulihan infrastruktur bahkan telah rampung sepenuhnya.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan sejumlah titik krusial menunjukkan kemajuan signifikan. Berdasarkan laporan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), perbaikan difokuskan pada ruas jalan dan jembatan yang sempat terputus akibat bencana.
Di Kabupaten Bireuen, Aceh, beberapa ruas jalan dan jembatan dilaporkan telah pulih 100 persen. Jalur Kuta Blang, yang menjadi salah satu urat nadi penghubung Banda Aceh–Medan, kini menjadi prioritas utama dalam penanganan.
“Beberapa jembatan dan ruas jalan di Bireuen sudah selesai 100 persen. Jalur Kuta Blang yang menghubungkan Banda Aceh–Medan saat ini menjadi prioritas utama penanganan,” ujar Abdul Muhari dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (23/12).
Namun, Abdul mengungkapkan tantangan terbesar pemulihan masih berada di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah. Di dua wilayah tersebut, sejumlah titik longsor masih dalam tahap pembersihan sehingga kendaraan roda empat belum dapat melintas secara optimal. Pemerintah menargetkan seluruh jalur darat dapat dibuka sebelum akhir Desember.
“Kami terus memantau jalur dari Bireuen menuju Bener Meriah. Beberapa jembatan seperti Meureudu dan Teupin Mane sudah kembali fungsional. Target kami, sebelum akhir Desember seluruh jalur ini sudah bisa dilalui kendaraan roda empat,” katanya.
Selain jalur utama, pemerintah juga mengupayakan pembukaan akses alternatif melalui jalur lintas barat dari Nagan Raya menuju Aceh Tengah. Saat ini, perhatian difokuskan pada penyelesaian Jembatan Kureng Beutong yang progres pembangunannya telah mencapai sekitar 70 persen. Apabila jembatan tersebut rampung sesuai target pada akhir pekan ini, jalur logistik dari wilayah timur menuju Aceh Tengah dipastikan akan semakin terbuka.
Abdul menegaskan percepatan pemulihan akses darat sangat krusial untuk menjamin kelancaran distribusi barang, alat berat, dan bantuan logistik ke wilayah terdampak.
Dengan terbukanya akses transportasi menjelang akhir tahun, pemerintah berharap proses pemulihan sosial dan ekonomi masyarakat dapat berjalan lebih cepat dan signifikan pada awal 2026.
“Dengan lancarnya arus orang, barang, alat berat, dan logistik, diharapkan proses pemulihan pada awal tahun dapat berlangsung lebih cepat dan signifikan,” ujar Abdul.
