Faktor Jokowi Dinilai Jadi Penyumbang Migrasi Suara ke Prabowo-Gibran

Ira Guslina Sufa
14 Februari 2024, 20:09
Jokowi
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Ibu Negara Iriana (kanan) menjawab pertanyaan wartawan usai menggunakan hak suaranya pada Pemilu 2024 di tempat pemungutan suara (TPS) 10 Kelurahan Gambir, kompleks Kantor Lembaga Administrasi Negara (LAN), Jakarta, Rabu (14/2/2024).
Button AI Summarize

Hitung cepat yang digelar sejumlah lembaga survei menunjukkan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka berada di posisi pertama dengan suara di kisaran 58% di pemilihan presiden atau pilpres 2024. Hasil ini membuat peluang Prabowo - Gibran menang dalam satu putaran pemilihan presiden terbuka lebar. 

Berdasarkan hasil hitung cepat sementara, Prabowo - Gibran meraih suara di rentang 57% hingga 59%. Selanjutnya pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar berada di urutan kedua dengan suara di rentang 24% - 26%. Adapun pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD berada di urutan ketiga dengan suara di rentang 16% hingga 18 %

Direktur Algoritma Research and Consulting Aditya Perdana mengatakan potensi kemenangan Prabowo - Gibran seperti yang terlihat dari hasil quick count sebenarnya bukanlah hal yang mengejutkan. Ia menyebut peluang itu sudah tercermin dari sejumlah hasil survei yang sebelumnya telah dirilis berbagai lembaga menjelang sebelum pemungutan suara. 

Aditya mengatakan hasil pemilihan presiden hari ini merupakan cerminan dari masih besarnya penerimaan masyarakat terhadap Presiden Joko Widodo. Meski tidak menyampaikan secara resmi, Jokowi dalam berbagai kesempatan menunjukkan dukungan kepada Prabowo-Gibran yang disebut sebagai menjadi pasangan calon presiden dan wakil presiden yang melanjutkan program pemerintah saat ini. 

Sumbangan suara dari pendukung Jokowi pada Prabowo - Gibran menurut Aditya tercermin dari hasil suara partai menurut quick count. Saat ini suara partai pendukung utama seperti Gerindra tidak terlalu dominan menopang suara. Di sisi lain pada pemilu 2019 basis suara Prabowo juga lebih rendah dari hasil quick count pemilu 2024. Ditambah lagi basis pendukung Prabowo di 2019 sudah terbelah pada pemilu 2024. 

 “Itu membuktikan dampak Jokowi Effect masih sangat mempengaruhi elektoral calon presiden,” ujar Aditya kepada Katadata.co.id, Rabu (14/2). 

Direktur Poltracking Indonesia Hanta Yudha juga menjelaskan hal sama. Menurut Hanta efek Jokowi sangat terlihat dari kemenangan Prabowo - Gibran di sejumlah daerah seperti Jawa Tengah dan Bali. 

Merujuk data hitung cepat Poltracking, pasangan Prabowo - Gibran meraih suara 53% di Jawa Tengah mengalahkan Ganjar Pranowo - Mahfud MD yang dikuasai oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Pada 2019 Jawa Tengah merupakan basis suara PDIP dan Jokowi. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...