Jusuf Kalla Ungkap Kans Anies - Ganjar Gabung Lawan Prabowo di Pilpres

Muhamad Fajar Riyandanu
26 Januari 2024, 11:57
Anies
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/nym.
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan (kanan) berbincang dengan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (kiri) usai makan malam di rumah makan di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/1/2024).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Wakil Presiden RI ke 10 dan 12 Jusuf Kalla mengungkap peluang bergabungnya pengusung pasangan nomor urut 01 Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dengan partai pendukung nomor urut 03 Ganjar Pranowo - Mahfud MD, jika Pilpres 2024 berlangsung dua putaran. Kans itu menurut JK terlihat dari dinamika politik yang saat ini berkembang. 

Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu menjelaskan saat ini ada kecenderungan petinggi partai pengusung Ganjar - Mahfud sulit bersatu dengan sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi)yang kini condong mendukung pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Adapun JK saat ini telah menyatakan dukungan kepada pasangan Anies - Muhaimin.

Menurut JK, dengan situasi politik hari ini peluang PDIP mengarahkan dukungan kepada kubu 01 jika Ganjar - Mahfud tak lolos dalam putaran kedua lebih terbuka. Hal serupa juga terjadi sebaliknya. PDIP akan berupaya merangkul pihak 01 jika Ganjar - Mahfud yang melaju ke putaran selanjutnya.

Jusuf Kalla mengatakan perhitungan itu diperkuat dengan adanya sosok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang bergabung di koalisi pengusung Prabowo-Gibran. Ketegangan antara SBY dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menurut dia masih mungkin ada sejak mencuat pada Pemilu 2004.

Saat itu, SBY merupakan merupakan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan di Kabinet Gotong Royong yang dipimpin oleh Megawati maju sebagai kontestan Pilpres 2004. SBY yang berpasangan dengan JK mengalahkan pasangan Megawati - Hasyim Muzadi dengan dengan perolehan suara 60,62% berbanding 39,38%

"Ibu Mega sulit bergabung dengan Pak Jokowi lagi, dan ada Pak SBY juga di sana," kata JK dalam wawancara 'Pergulatan Politik' (Gultik) Katadata, dikutip pada Jum'at (26/1).

Sentimen Atas Putusan MK

Lebih jauh Jusuf Kalla menyinggung tragedi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 90 tentang batas usia calon presiden dan calon wakil presiden. Putusan itu menjadi kontroversi karena memuluskan langkah Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka untuk maju sebagai calon wakil presiden dari Koalisi Indonesia Bersatu mendampingi Prabowo Subianto.

"Tidak mungkin PDIP gabung dengan nomor 2, dengan Pak Jokowi. Karena merasa dikhianati dan itu sangat membekas. Tanpa cerita, saya tahu. Saya lama dengan Ibu Mega di pemerintahan," ujar JK.

Dia meyakini bahwa ajang Pilpres tahun ini akan berlangsung dalam dua putaran. JK menilai masyarakat saat ini lebih awas terhadap sentimen memperlihatkan adanya dugaan praktik kecurangan pemilu di media sosial dan berita nasional.

"Dari hasil debat juga masyarakat semakin logis. Memang kalau dilihat pasangan calon nomor 2 banyak dukungan dari pemerintah. Lalu ada tekanan kepada masyarakat. Secara kewajaran bisa terjadi dua putaran," kata JK.

Sebelumnya, sejumlah pakar politik menganggap pemilihan presiden (Pilpres) 2024 akan berlangsung dalam dua putaran. Hal ini merujuk pada temuan sejumlah lembaga survei yang mendapati simulasi hasil suara tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) tidak menyentuh lebih dari 50%.

Hasil survei Charta Politika pada 4-11 Januari 2024 menunjukkan tingkat elektabilitas Prabowo-Gibran ada di angka 42,2%. Sementara pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar ada di posisi kedua dengan 26,7% dan pasangan Ganjar Prabowo-Mahfud MD di urutan ketiga dengan 28%. Sementara masih ada 3,1% responden yang tidak menjawab.

Temuan sigi Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dilakukan pada 10-11 Januari 2024  juga menempatkan pasangan Prabowo-Gibran sebagai kandidat capres cawapres dengan elektabilitas tertinggi dengan torehan suara 47%. Disusul oleh pasangan Ganjar-Mahfud di angka 21,7% dan Anies-Muhaimin yang ada di angka 23,2%. Survei itu juga menunjukkan 8% pemilih mengaku tidak menjawab atau tidak tahu.

Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan opsi bergabung kubu 01 dan 03 menjadi pilihan yang paling diinginkan oleh salah satu pihak yang lolos ke putaran dua.

Menurut Djayadi, manuver itu merupakan satu-satunya cara untuk mengalahkan pasangan Prabowo-Gibran pada pilpres 2024 yang hampir pasti lolos ke putaran berikutnya. "Kubu 01 atau 03 yang nantinya lolos ke putaran dua tentu akan berusaha keras meminta pihak yang kalah untuk bergabung, karena tentu ada keinginan untuk menang pilpres," kata Djayadi saat dihubungi lewat sambungan telepon pada Selasa (23/1).

Kendati demikian, peleburan antara elit partai politik pengusung kubu 01 dan 03 tak secara otomatis bisa menaikkan porsi suara rival Prabowo-Gibran di putaran dua nantinya. Menurut Djayadi, hal ini dipicu oleh faktor pemilih yang cenderung punya karakteristik berseberangan.

Dia menguraikan, basis pemilih pasangan Anies-Muhaimin beririsan dengan kelompok pemilih Prabowo pada pilpres 2014 dan 2019. Sementara para pemilih Ganjar-Mahfud juga bersinggungan dengan pemilih Jokowi dan PDIP pada dua pemilu sebelumnya. "Karakter pemilih dari 01 dan 03 ini dua kutub yang berseberangan jauh. Siapa yang bisa menyatukan itu? kubu yang di tengah, yakni 02," ujar Djayadi.

Survei LSI bertajuk 'Elektabilitas, Pengaruh Debat dan Migrasi Suara' yang dirilis pada Ahad, 21 Januari itu juga menampilkan simulasi terkait perpindahan dukungan pemilih bila pilpres terjadi dalam dua putaran.

Simulasi pertama memproyeksikan jika putaran kedua dilanjutkan antara pertarungan Anies-Muhaimin dan Prabowo-Gibran. Basis pemilih Ganjar-Mahfud yang gugur pada putaran pertama akan pindah ke Prabowo-Gibran hingga 58%. Sementara yang pindah ke Anies-Muhaimin hanya 16% dan 26% responden belum menentukan pilihan.

Hitungan serupa juga terjadi pada simulasi kedua yang mengacu pada asumsi Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran sebagai dua pihak yang berlaga di putaran kedua. Jika hal itu terjadi, maka lebih banyak pendukung Anies-Muhaimin yang migrasi ke Prabowo-Gibran dengan persentase 39,3%. Sementara yang mengalihkan dukungan ke Ganjar-Mahfud ada 36,7% dan ada 24% mengaku belum menentukan pilihan. 

Temuan tersebut merupakan hasil survei LSI yang dilakukan lewat telepon pada 10-11 Januari 2024 terhadap 1.206 responden berusia 17 tahun ke atas. Responden dipilih secara acak melalui metode double sampling, yakni pengambilan sampel secara acak dari kumpulan data hasil survei tatap muka yang dilakukan sebelumnya. Dengan asumsi simple random sampling, survei itu memiliki toleransi kesalahan 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...