Kemenhub Perketat Pengawasan Teknis Boeing 737-800 MAX

Michael Reily
2 November 2018, 18:30
Lion Air Jatuh
Ajeng Dinar Ulfiana|KATADATA.
Empat warga asal America yang merupakan anggota Boeing dan anggota KNTN lainnya sedang mengindentivikasi Kecelakaan Pesawat Lion Air JT 610 di Jakarta International Container Terminal (JICT) II, Tanjung Priok, Jakarta Utara (31/10). Boeing selaku pabrikan pembuat pesawat B737 MAX 8 menyediakan bantuan teknis untuk penyelidikan jatuhnya pesawat Lion Air penerbangan JT 610.

Kementerian Perhubungan akan mengintensifkan pemeriksaan pesawat Boeing 737-800 MAX pasca kecelakaan Lion Air JT 610 di sekitar perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10). Pemerintah akan melakukan  pemeriksaan harian terhadap 1i unit pesawat Boeing 737-800 MAX yang dioperasikan di Indonesia.

Menurut Kemenhub, dari 11 pesawat Boeing 737-800 MAX, sebanyak 10 unit pesawat dioperasikan maskapai Lion Air dan 1 unit oleh Garuda Indonesia.

Pelaksana Teknis (Plt.) Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, Pramintohadi Sukarno, menyatakan akan melakukan pengecekan terhadap beberapa hal teknis. "Pemeriksaan akan mencakup prosedur operasional kelengkapan peralatan yang digunakan untuk kualifikasi dan kompetensi," kata Pramintohadi di Jakarta, Jumat (2/11).

(Baca: Kemenhub Tak Temukan Masalah Teknis pada Boeing 737-800 MA)

Menurutnya, intensitas pengecekan lebih ketat dibandingkan pemeriksaan audit bulanan pengoperasian angkutan udara. Para inspektur di tingkat pusat akan bekerja sama dengan petugas Otoritas Bandara tempat Boeing 737-800 MAX berada.

Pramintohadi mengungkapkan, audit maskapai bulanan juga telah mengecek 40% populasi pesawat milik Lion Air. "Kami lakukan juga pemeriksaan ramp check secara mendalam yang terus berlangsung sampai sekarang," ujarnya.

(Baca juga: Diperiksa Kemenhub, Lion & Garuda Tetap Bisa Gunakan Boeing 737-8 MAX)

Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Avirianti juga akan terus melakukan pengawasan secara lebih detail. Jika hasil inspeksi membuktikan ada kesalahan teknis, kegiatan pengoperasian pesawat akan dihentikan hingga permasalahan rampung. 

Pramintohadi menyebutkan, 11 unit pesawat Boeing 737-800 MAX saat ini tetap bisa dioperasikan. Sehingga, proses pemeriksaan bisa terus dilakukan sambil berjalan.

Sebelumnya, dalam pemeriksaan pesawat berdasarkan catatan operasional tiga bulan terakhir, Kementerian Perhubungan tidak menemukan masalah teknis yang berarti. Hanya ada satu laporan tentang main lighter yang bermasalah dalam kurun waktu tersebut dan sudah teratasi.

Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...