Brexit Akan Berlakukan Sistem Satu Arah Saat Mudik Lebaran
Pemerintah berencana menerapkan sistem satu arah (one way) di jalur tol Brebes Timur Exit (Brexit). Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kemacetan panjang seperti yang terjadi pada arus mudik Lebaran 2016.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Pudji Hartanto Iskandar mengatakan, jalur tol Brexit nantinya hanya akan mengarah ke timur selama arus mudik. Sebaliknya, saat arus balik, seluruh ruas jalan tol akan diarahkan ke barat.
Pudji juga mengimbau pemudik agar berkendara dengan kecepatan maksimal 40 kilometer per jam. “Ini untuk mengantisipasi kecelakaan,” ujar Pudji di Monumen Nasional, Jakarta, Kamis (8/6).
(Baca juga: Pemudik Pakai Mobil Naik 13,9%, Pintu Tol dan Arteri Terancam Macet)
Menurutnya, saat ini pemerintah dan operator jalan tol telah memperbanyak area peristirahatan (rest area) di sepanjang jalur tol Brexit. Pudji menuturkan, di setiap rest area telah dipersiapkan klinik kesehatan, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), juga bengkel.
"Kapolri kemarin mengungkapkan kalau belum ada montir. Jadi akan disiapkan montir, kendaraan yang mogok bisa masuk ke sana," ucap Pudji.
Selain di Brexit, rekayasa lalu lintas di tol Trans Jawa, khususnya Cikopo juga akan difokuskan. Menurut Pudji, keran utama arus kendaraan saat ini berada di Cikopo. Dengan begitu, arus kendaraan bisa dialihkan ke jalur yang masih lowong. "Bisa mengalihkan ke Selatan, tengah, atau Pantura sendiri," ucapnya.
(Baca juga: Kemenhub Periksa 1.590 Kereta dan 532 Pesawat Jelang Musim Mudik)
Sebelumnya, kemacetan parah terjadi di Brexit saat arus mudik tahun lalu. Kala itu, antrean kendaraan yang hendak keluar pintu tol mencapai 20 kilometer. Lamanya waktu mengantre itu bahkan membuat belasan orang meninggal dunia akibat kelelahan, dehidrasi hingga serangan jantung.
