Bandara Soetta Siapkan Jalur Khusus Bagi Penumpang Pemegang Tes PCR
Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Internasional Soekarno-Hatta bakal menyediakan jalur khusus untuk para calon penumpang maskapai penerbangan yang mengantongi hasil tes polymerase chain reaction (PCR) negatif. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dan mempercepat alur penumpang sekaligus mencegah penyebaran virus corona.
“Kalau yang punya hasil tes PCR negatif akan lebih mudah karena ada jalur khusus bagi WNI dan WNA,” kata Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soekarno-Hatta Anas Ma’ruf dalam diskusi daring “Talk Show Corona” di Jakarta, Senin.
Anas mengatakan pada prinsipnya, pemerintah mewajibkan bagi setiap WNI maupun WNA yang datang untuk memiliki hasil PCR negatif.
Semua prosedur kedatangan baik WNI maupun WNA mengacu pada SE Menteri Kesehatan No. HK.02.01/MENKES/338/2020 tentang Penanganan Kepulangan WNI dan Kedatangan WNA dari Luar Negeri di Bandar Udara Soekarno Hatta dan Bandar Udara Juanda.
Prosedur berikutnya, penumpang akan diberikan health alert card, mengisi formulir, pemeriksaan kesehatan (suhu, oksigen) dan wawancara.
Jika penumpang tidak mempunya PCR negatif, maka akan diminta mengisi dokumen, helath alert card, di cek suhu dan oksigen, yang bersangkutan akan dites rapid di bandara.
"Kalau reaktif akan dirujuk ke rumah sakit darurat corona di Kemayoran. Sedangkan jika hasilnya tidak reaktif, akan diberikan pengantar karantina untuk dilakukan swab,” katanya.
Adapun bagi penumpang tujuan luar negeri, diwajibkan mengetahui prosedur kesehatan di negara tujuan. Pasalnya, tak semua negara memiliki protokol kesehatan yang sama.
Executive General Manager Bandara Internasional Soekarno-Hatta Agus Haryadi mengatakan saat ini dalam melakukan penerbangan, terutama penerbangan domestik semakin dipermudah.
“Memang pada saat COVID-19 ini di titik periode Lebaran, protokol kesehatan ketat, calon penumpang harus punya surat tugas. Tetapi, kita harus mencari titik keseimbangan antara ekonomi dan kesehatan harus sama-sama jalan,” katanya.
Salah satu contohnya, yakni untuk masa berlaku tes cepat atau rapid test diperpanjang dari sebelumnya tiga hari menjadi 14 hari.
Selain itu, Bandara Internasional Soekarno-Hatta juga menyediakan layanan tes cepat bagi para calon penumpang.
“Sudah semakin mudah, kita berpikir calon penumpang inginnya one stop service. Ini yang kami tangkap fasilitas itu diperlukan di bandara,” katanya.
Saat ini, PT Angkasa Pura II hanya mengoperasikan dua terminal, yakni Terminal 2 dan Terminal 3 di mana berbagai fasilitas sudah disesuaikan untuk meminimalisasi sentuhan, seperti elevator (lift), hand rail, dan meja untuk lapor diri (counter check in).