Ketua MPR Ingatkan Pemerintah untuk Antisipasi Efek Domino Resesi
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo mengatakan, pandemi corona berpengaruh langsung terhadap kesehatan dan pendidikan. Ia menilai, pagebluk ini bisa berdampak signifikan terhadap ekonomi Indonesia.
Hal itu tecermin dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II yang terkontraksi 5,32% secara tahunan (year on year/yoy). "Pada periode Maret sampai pertengahan Agustus ini menjadi fase terberat bagi perekonomian Indonesia," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/8).
Ia khawatir pandemi virus corona berdampak sangat buruk terhadap perekonomian Tanah Air. Dia juga memperkirakan pemulihan ekonomi berlangsung lambat.
Di satu sisi, dampak dari Covid-19 diprediksi berlangsung lama. Hal ini tentu akan memengaruhi golongan masyarakat yang rentan.
Jika tak segera diatasi, ia khawatir Indonesia akan mengalami resesi. Beberapa analis mengatakan, resesi yakni kondisi ketika pertumbuhan ekonomi suatu negara terkontraksi selama dua kuartal berturut-turut.
Bambang menilai efek domino resesi akan menyebar ke berbagai sektor. "Mulai dari macetnya kredit perbankan hingga lonjakan inflasi yang sulit dikendalikan, atau sebaliknya deflasi tajam karena perekonomian tidak bergerak," kata dia.
Persoalan lain yang akan muncul, yakni neraca perdagangan minus dan berimbas langsung pada cadangan devisa. Dari sisi riil, resesi akan meningkatkan pengangguran dan kemiskinan, pendapatan masyarakat anjlok, serta merosotnya harga aset seperti pasar saham atau properti.
Resesi pun akan memperlebar angka ketimpangan, tingginya utang pemerintah, dan penerimaan pajak yang anjlok. Selain itu, “produksi yang hilang secara permanen dan bisnis gulung tikar," ujar dia.
Atas dasar itu, Bambang menilai seluruh pihak harus bergotong royong mendukung kebijakan pemerintah dalam mendorong peningkatan ekonomi. Dia juga meminta seluruh pihak untuk mendorong pemerintah mempersiapkan sejumlah langkah dan strategi mencegah terjadinya efek domino akibat corona.
Walau demikian, ia menilai upaya meningkatkan ekonomi tetap harus diiringi dengan pertimbangan dari aspek kesehatan masyarakat. Selain itu, “mengimbau masyarakat untuk tetap bersabar dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan tetap optimistis bahwa keadaan akan membaik," kata Bambang.